Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Udah Up cepeeet niiih...
Mana spam comen sama Vote nyaaa....Awas aja pada lupa, saya bawa golok loooh iniii...
Aku pengen 400 komen buat part ini. Kalau sampai, aku langsung update .
Seorang Ibu muda tengah berbaring di ranjang rumah sakit dengan Bayi perempuan yang berada di gendongannya.
Ada beberapa saudara dan orang tua yang berada di dalam satu ruangan yang sama dengannya.
Terlihat sangat ramai.
Tiga kata yang dapat menggambarkan suasana di ruangan tersebut.
"Gimana nduk, udah ada nama belum buat dedek bayi Nya?" Tanya ibu mertuanya.
Ibu muda tersebut menggeleng pelan. "Belum."
"Loh kok belum?" Tanya ibu mertuanya, lagi.
Ibu muda tersebut tersenyum tipis. Dia menundukkan kepalanya untuk menatap wajah anaknya yang fotocopy wajah ayahnya. Benar-benar mirip persis.
"Septi kepingin Guz Ikhsan yang memberikan nama pada Nya."
Jawaban ibu muda tersebut membuat semua orang disana langsung terdiam membisu.
Septi? Dia sudah melahirkan?
Ya! Benar. Septi telah melahirkan.
Setiap detik telah berlalu, dan bulan terus berganti.
Setelah kejadian lima bulan yang lalu, Septi masih berusaha untuk bersikap tegar.Bahkan sampai detik ini tidak ada kabar dari Ikhsan. Baik Septi maupun sekeluarga tidak ada yang tau dimana keberadaan Ikhsan.
Ikhsan benar-benar menghilang tanpa ada jejak secuil pun. Bahkan Zidni sudah mencari Ikhsan sampai lapor ke polisi. Tapi jejaknya benar-benar bersih. Ikhsan pergi dengan rapih.
Keempat sahabatnya pun Jika ditanya mereka akan menjawab, 'Kami tidak tau keberadaannya.'
Sampai saat ini, detik ini, menit ini, jam ini, Tidak ada tanda-tanda Ikhsan datang. Bahkan Septi hampir menyerah, Tapi lagi dan lagi Keadaan memaksanya untuk bertahan dan terus bertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)
General FictionSpin off : Guz & Ning Jatuh cinta. Pernikahan atas dasar perjodohan, apakah itu sebuah kesalahan? Jika iya, lantas kenapa harus diadakan! Dan jika tidak, lantas kenapa mereka saling menyalahkan hanya karna pernikahan atas dasar perjodohan ini? Seben...