CAG Part 29

15.3K 939 379
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧



     (Tandai kalo ada typo!)









Mau double up nggak niih?
Hah? Mau? Kalo mau Spam komen dooong!!
Kalo komentarnya tembus 400 komentar aku langsung double up

Sosok Pemuda tampan tengah terduduk lemas dibalik tembok pembatas dengan mata yang menatap sayu ke arah depan.

Sesekali pemuda tersebut menutup mata untuk menghalau rasa sesak yang timbul di hatinya.

Relung Hatinya merasa sesak sekaligus Nyeri karena perbuatannya yang menyebabkan gadis yang dia cintai Terluka hingga meneteskan air mata dan menangis tersedu-sedu.

Di dinding sebrang suara tangisan dan beberapa monolog yang dia dengar membuat hatinya seperti diremas. Sakit, Sangat sakit.
Dan dengan bodohnya pemuda itu malah terduduk diam disana tanpa melakukan apapun.

"K-kenapa engkau selalu menguji kesabaran dan kesetiaan hamba Ya allah... K-kenapa hiks engkau selalu memberikan saya harapan besar tapi tidak pernah sampai dengan tepat harap itu. Hiks,"

Sebuah kalimat tanya disebrang dinding yang dilontarkan kepada sang pencipta memasuki gendang telinga pemuda yang tengah memejamkan matanya karena lagi dan lagi pertanyaan yang menyayat hatinya dilontarkan oleh seorang wanita cantik disebrang dinding.

"A-pakah engkau tidak ingin Hamba merasakan bahagia w-walau hanya sebentar? A-apakah hamba tidak boleh mengharap kan suami hamba untuk pulang dan bertemu dengan hamba? A-apakah Penderitaan Yang engkau kasih masih belum cukup untuk hamba?"

"Setelah meninggal nya Kakak saya, di lanjut dengan saya yang semakin dibenci kakek, tidak dipersatukan oleh orang yang saya cinta, kemudian di nikah kan dengan orang yang sama sekali tidak saya kenal, dan Sekarang tidak dipedulikan dan malah diacuhkan oleh suami sendiri. Apa itu semua belum cukup ya Allah?"

Air mata seorang pemuda yang sedari tadi dia tahan akhirnya tumpah juga. Sekuat apapun dia menahannya jika sudah waktunya untuk air mata itu turun dia tidak mampu menyegahnya.

Dia bisa merasakan nya. Merasakan rasa sakit yang Sosok wanita disebrang sana rasakan. Meskipun tidak sama besarnya namun dia masih bisa merasakan nya.

"Saya ingin selalu berprasangka baik pada mu, tapi lagi dan lagi saya gagal. Saya kecewa dengan keputusan yang engkau buat untuk saya."

"Kenapa harus saya?" Tanya nya lirih kemudian dilanjutkan dengan isakan.

"Saya sudah belajar ikhlas dan menerima semua takdir yang engkau berikan. Bahkan saya sudah mencintai suami saya. Tapi Kenapa engkau seakan-akan menginginkan saya untuk membenci suami saya!"

"Sebenarnya apa yang engkau inginkan ya Allah? Rencana apalagi yang nantinya akan engkau berikan kedapa saya?"

"Saya hanya ingin merasakan bahagia seperti  pasangan lainnya. Apa itu salah?"

CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang