Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Halllooo aku Update bestiiii....
Aku mau nargetin comen lagi boleh nggak nih?
Boleh?Siiip....
Aku mau nargetin 750 comen. Kalo bisa tembus aku langsung update + double up...
Gimana?
Setuju?
Em, aku kasih waktu 2 hari...
Tapi kalo dalam waktu 2 hari nggak tembus, hangus ya bestiii....Semangat spam comen....
Septi yang tengah membuka pintu kamarnya sambil menggendong anak Perempuan nya, Iza. Menatap heran ke arah Sang Suami yang tengah mondar-mandir tidak jelas di depan kasur.
Sedari kemarin sejak pulang dari cafe, Suaminya jadi banyak melamun dan kadang juga merasa risau. Entah apa yang menyebabkannya, Septi Pun tidak tahu.
"Assalamualaikum," Ucap Septi.
Ikhsan membalikkan badannya dan tersenyum tipis melihat siapa yang datang. "Wa'alaikumsalam..."
Ikhsan menghampiri Septi yang tengah menutup pintu.
"Dari mana?"
"Dari kamarnya Mba Karin, Guz." Jawab Septi.
Ikhsan mengambil alih gendongan Iza. Setelah dirasa nyaman posisi untuk anaknya, Ikhsan mengecup gemas pipi gembul milik Iza.
"Ngapain?"
"Tadi di suruh Mba Karin sama Ning Mega untuk ngasih sedikit wejangan buat Dek Zahra."
Ikhsan yang tengah menimang-nimang Iza langsung berhenti.
"Nanti sore kan, Dek Zahra dan dek elen berangkat."
Septi menatap wajah Ikhsan dari samping untuk memastikan reaksi Suaminya. Tapi anehnya Septi tak melihat raut apapun kecuali wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)
General FictionSpin off : Guz & Ning Jatuh cinta. Pernikahan atas dasar perjodohan, apakah itu sebuah kesalahan? Jika iya, lantas kenapa harus diadakan! Dan jika tidak, lantas kenapa mereka saling menyalahkan hanya karna pernikahan atas dasar perjodohan ini? Seben...