Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Cie nunggu lamaaa😁
Nggak papa lama karena Akhirnya penantian kalian untuk akhir dari cerita ini sudah ada. Jadi nggak papa lah ya nunggu lama...Ini juga cia nulisnya di tempat kemah loh. Cia baru sempat nulis soalnya. Maaf yaaa...
Harus dimaafin pokoknya.Oh ya, selamat hari raya kurban semuaaa.....
Seorang lelaki yang mengenakan kemeja berwarna hitam berlarian di jalanan kota disebuah negara guna mengejar seorang wanita yang menghindarinya.
Bahkan kedua teman lelaki tersebut tak tinggal diam. Mereka juga ikut serta mengejar sang wanita yang dimana wanita tersebut adalah istri dari temannya. Dan wanita Tersebut juga yang menjadi alasan satu-satunya mereka pergi ke negara ini.
Mereka meninggalkan keluarga serta pekerjaan Mereka. Hanya untuk membujuk sang wanita untuk ikut pulang bersama. Wanita itu tak lain adalah Septi.
Lelaki berkemeja hitam yang tak lain adalah Ikhsan itu terus berlari hingga jarak nya dengan Septi tidak terlalu jauh. Bahkan tangan Ikhsan sudah bisa menggapai pundak sang istri.
"Berhenti Ning tolong dengarkan saya." Kata Ikhsan sambil menyentuh pundak Septi yang langsung di tepis kasar oleh Septi sambil mengembalikan badannya.
"Lepas!"
"PERGI GUZ!" Ucap Septi sambil mendorong dada bidang Ikhsan dengan kedua tangannya hingga Ikhsan sedikit terdorong kebelakang.
"PERGI! Saya muak liat muka sampean!" Septi mencengkeram kemeja Ikhsan dan mendorongnya
"Sampean jahat Hiks, hiks" Septi memukul Dada bidang Ikhsan lagi kemudian mundur dan berdiri sambil menangis sesenggukan menatap Wajah Ikhsan.
Ikhsan menatap Septi kemudian secara berlahan kakinya berjalan mendekati Septi kemudian memeluknya. "Maaf Ning, Maaf. Tolong maafkan Saya."
Septi memberontak dan berusaha melepaskan pelukan Ikhsan, "Lepas! Lleppas guz lepas hiks hiks hiks..."
Pecah sudah tangis Septi dipelukan Ikhsan. Septi meluapkan semua emosi yang dia rasakan. Rasa sedih, sakit, kecewa, tertekan bahkan stres sekalipun dia ungkapkan lewat tangisan yang terdengar memilukan itu.
Bahkan Ikhsan ikut menumpahkan tangisnya. Semua rasa bersalah dan penyesalan benar-benar menyatu. Bahkan dia tidak yakin jika dirinya akan dimaafkan nantinya.
Andre dan Niko yang melihat pasutri yang tengah berpelukan melepaskan tangis yang mereka tahan ikut terharu. Diam-diam mereka tersenyum tipis karna mereka yakin jika mereka berdua akan kembali seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)
General FictionSpin off : Guz & Ning Jatuh cinta. Pernikahan atas dasar perjodohan, apakah itu sebuah kesalahan? Jika iya, lantas kenapa harus diadakan! Dan jika tidak, lantas kenapa mereka saling menyalahkan hanya karna pernikahan atas dasar perjodohan ini? Seben...