Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Yeay Cia Double up.....
Ada yang seneng?
Harus seneng lah! Cia nggak mau tau, maksa nih!
Harus siapin apa nih buat baca part ini dan baca part 51 nanti? Eh nggak usah disiapin deh, karna insyaallah konflik nya ringan. Maybe?Siapin hati lah pokoknya...
Jangan ngehujat Ikhsan Mulu besti soalnya percuma, dia tebal telinga hehehe....Septi tengah memeluk Laila di kamar asramanya. Tadi setelah dia melihat langsung bagaimana ikhsan memeluk dan mengatakan dia mencintai Zahra dengan nada tulus, dia langsung berlari menuju asrama Santriwati tepatnya di kamar Laila.
Bahkan panggilan Karin dan Zidni dia hiraukan.
Sudah dari 10 menit sejak datang di kamar Laila, Septi hanya menangis tanpa mengeluarkan suara. Hal itu membuat Laila bingung. Tapi dia tidak mau membuka suara, dia ingin membiarkan Sahabatnya menangis dulu sepuasnya.
Setelah dirasa cukup Septi langsung melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya.
"Sudah cukup?" Tanya Laila.
Septi menggeleng membuat Laila bertanya lagi.
"Kalo belum kenapa berhenti?"
"Capek nangis terus. Nanti mata nya Bendul, kan bisa ketahuan kalo aku abis nangis." Ucapannya cemberut.
Laila geleng-geleng kepala sambil tersenyum tipis melihat tingkah konyol sahabat nya ini. Bahkan Laila heran, Septi yang memiliki sifat baik, sabar dan polos seperti ini kenapa harus diberikan ujian sebesar ini?
"Kamu kenapa nangis lagi? Ada masalah?"
Septi menggeleng, "Enggak kok. Aku cuma kangen kamu aja hehehe..."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)
General FictionSpin off : Guz & Ning Jatuh cinta. Pernikahan atas dasar perjodohan, apakah itu sebuah kesalahan? Jika iya, lantas kenapa harus diadakan! Dan jika tidak, lantas kenapa mereka saling menyalahkan hanya karna pernikahan atas dasar perjodohan ini? Seben...