CAG Part 52

19.1K 1.5K 622
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧


     (Tandai kalo ada typo!)







Cia Update!!!
Maaf ya dari kemaren-kemaren cia nggak update-update.
Ada sesuatu yg penting di real yang mengharuskan cia untuk sibuk. Ah lebih tepatnya sok sibuk.




Sebelum lanjut cia mau nanya, penyesalan apa yang pantas buat Ikhsan? Jangan lupa comen!!

Dengan Senyum ceria Zahra berjalan menuruni tangga untuk menghampiri Elen yang sudah menunggunya dibawah tangga. Zahra menjinjing kopernya untuk menuruni tangga satu persatu. Ditengah-tengah tangga dia bertemu dengan Karin dan Septi yang tengah menatapnya datar.

Sedangkan Zahra menyapanya dengan senyum manis. Entah setan atau apa yang merasuki tubuh Septi hingga membuat Septi menendang koper yang dibawa Zahra.

Dan karna koperitu di tendang dan jatuh membuat Zahra ikut jatuh menggelinding akibat tubuh kecilnya terbawa Koper nya besar.

"Aaaa...."

BRUK

"ZAHRA!"

Septi mematung begitupun dengan Karin. Sedangkan Elen langsung menghampiri Zahra yang tengah terduduk memegangi perutnya. Dari arah tangga Ikhsan, Zidni, Hamzah dan Mega berlarian turun setelah melihat kejadian yang tidak terduga.

"Zahra are you okay?" Tanya Elen saat melihat Zahra memejamkan matanya sambil memegangi perutnya.

Hamzah yang sudah sampai langsung menepuk pelan pipi chubby Zahra membuat Zahra langsung membuka matanya dan menatap Hamzah sayu.

"Adek nggak papa?" Tanya Hamzah lembut.

Zahra memejamkan matanya sebentar untuk menghalau rasa sakit yang hinggap dibeberapa tubuhnya. Kemudian mata nya terbuka dengan senyum tipis yang terbit dibibir ranumnya.

"Ara nggak papa kok. Ayok bantu Ara berdiri, Ara harus pulang sekarang." Ucap Zahra.

"Kamu baru jatuh, Ra. Nggak bisa apa di tunda lagi?"

Zahra menggeleng cepat, " Enggak Mba. Lagian Ara nggak papa."

"Ayok " sambung Ara.

Mau tak mau Elen dan Hamzah membantu Ara berdiri. Setelah berdiri Ara menatap Karin dan Septi yang masih di posisi awal dengan raut wajah kaget.
Ara tersenyum tipis menatap mereka sebelum berucap,

CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang