Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Cia update Yeay!
Cia nggak Double up ya,
Jadi jangan minta double up.
Oke?Selamat membacaaaaa.....
Di dalam kamar sepasang suami istri yang sudah memiliki dua orang putra tengah berbincang dengan serius. Bahkan perbincangan mereka di sertai dengan sedikit nada emosi dan penyesalan.
Sang istri yang terus memojokkan sang suami dan sang suami yang agak nya sedikit menyesal dengan tindakan nya.
Sang Istri berdiri di depan sang Sumi yang tengah menatap sendu tembok di depannya. Tatapan matanya menyiratkan rasa kecewa, marah dan juga penyesalan.
"Nggak seharusnya Abi bilang kayak gitu sama Adek. Abi sudah keterlaluan!" Kata Sang istri yang memanggil suaminya dengan sebutan 'Abi'
Sang suami tetap Diam tanpa merubah ekspresi maupun gerak tubuhnya. Dia tau pertanyaan ini pasti akan ditanyakan. Tapi dengan bodohnya dia tetap melakukan hal yang tidak istrinya sukai.
"Adek masih anak kita kalo Abi lupa. Adek memang sudah besar tapi dia masih punya orang tua untuk membantunya mengingatkan dan memperbaiki serta menunjukkan jalannya lagi agar tidak tersesat untuk kesekian kali."
Sang istri memajukan langkahnya lagi agar lebih dekat dengan sang suami.
"Amarah yang Abi kuasai membuat Setan-setan langsung senang seketika. Abi membuat Hati adek terluka, dan Abi juga membuat Ummi menjadi semakin bersalah."
Usai Istri nya mengatakan itu Sang suami langsung menatap wajah sang istri yang memerah.
"Ikhsan harus dibuat sadar Ummi! Biarkan dia merasakan rasa sakit yang lebih dan lebih dari Septi!"
"Tapi nggak seharusnya Abi bilang jika Mati lebih baik! Ummi nggak suka!" Protes Ummi dengan suara yang sedikit meninggi.
"Ummi yang mengandung Adek, Ummi yang melahirkan adek, Ummi yang memandikan, menyusui dan menenangkan nya saat dia rewel. Ummi yang selalu mengajarkan adek ini dan itu sampai dewasa. Dan dengan gampangnya Abi bilang tidak akan memaafkan Ikhsan meskipun dia mati? Abi pikir Ummi nggak sakit hati dengan Itu? Iya?!"
Ummi ikhsan menghapus air matanya yang membuat penglihatannya jadi sedikit buram.
"Se-nakal dan se-bandel apapun seorang Anak. Sebagai orang tua seharusnya tidak melakukan hal yang membuat seorang anak sakit. Baik fisik maupun Batin. Ummi tau Ikhsan salah, bahkan sangat salah. Namun, Ikhsan hanya seorang manusia biasa yang hatinya mudah di bolak-balik an oleh sang Pencinta."
"Sebagai orang tua cobalah untuk berfikir dengan hati yang tenang tanpa emosi. Coba ajak anak berdiskusi tentang langkah apa yang sebaiknya di ambil untuk menyelesaikan masalah. Bukan malah menyakiti dan melontarkan kata-kata kasar."
"Cobalah memahami ikhsan. Dan cobalah melihat dari sisi pandang nya."
Sang suami menatap sang istri sendu. Satu tetes air matanya turun membuat sang suami langsung memeluk sang Istri. Semua yang Istrinya katakan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)
General FictionSpin off : Guz & Ning Jatuh cinta. Pernikahan atas dasar perjodohan, apakah itu sebuah kesalahan? Jika iya, lantas kenapa harus diadakan! Dan jika tidak, lantas kenapa mereka saling menyalahkan hanya karna pernikahan atas dasar perjodohan ini? Seben...