Happy reading all 🥰
Jangan lupa vote + comen ✨
Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧
(Tandai kalo ada typo!)
Hari Jum'at yang tepat tanggal 13 kali ini, keluarga ndalem tengah sibuk untuk mengurus acara syukuran empat bulanan Septi.
Memang tidak terlalu mewah, bahkan hanya mengundang kerabat terdekat, tetangga dan para santri untuk ikut mendoa'akan.
Meskipun begitu, segala persiapan benar-benar harus dilakukan secara matang. Bahkan para ipar nya pun tak kalah ribut untuk memilih baju yang akan dipakai oleh Septi.
Padahal ini hanya Acara empat bulanan bukan acara Nikahan. Tapi kenapa harus pilih-pilih baju yang cocok segala?
"Ya ampuuun raaaa itu baju udah nggak traine lagiiiiiii...." Ucap Karin menatap Kearah Adik Sepupunya yang tengah menenteng Baju berwarna hijau yang masih dibungkus plastik.
"Tapi kayaknya ini masih baru deh bajunya?" Ucap Zahra sambil membolak-balik an baju itu.
"Walaupun masih baru kalo nggak traine ya percuma!" Saut Karin lagi.
"Lah emang nya pakai baju harus ngikutin traine? Enggak kan?! Lagian kalo ngikutin traine yang ada baju-baju yang dulu langsung dibakar karena nggak guna."
"Ya nggak gitu juga maksud, Mba."
"Terus?"
"Ya maksudnya tuh pakai baju yang lagi traine aja untuk sekarang. Biar nggak keliatan Norak apalagi ini ada beberapa kerabat yang datang kan?"
"Khusus untuk hari ini?" Tanya Zahra yang langsung diangguki Karin.
Zahra tampak sedang berfikir. Tak lama kemudian dia mengangguk dan menyerahkan model baju yang tepat kepada Karin.
Sedangkan Karin tersenyum puas, dia langsung mencari baju yang cocok untuk dipakai oleh Septi nanti di dalam Paper bag yang kemarin sempat dia beli bersama Zidni.
Setelah dapat dia langsung menunjukkan nya pada mereka dengan wajah sumringah.
"Taraaa~~ bagus kan? Kalo ini aja gimana?"
Hampir saja Septi dan Zahra menjatuhkan rahangnya saat melihat baju yang dipilih oleh Karin.
Ah tidak-tidak bukan karena model baju-Nya tapi karena warnanya. KUNING NGEJRENG
"Astaghfirullahal'adzim... Itu warnanya terlalu cerah mbaaa... Bisa silau nanti yang liat." Komentar Zahra.
"Enggak lah! Ini tuh warnanya cerah buat melambangkan kecerahan hati sang ibu calon bayi." Sangkal Karin.
Zahra menggeleng tegas. Dia tetap tidak setuju dengan pilihan Karin.
"Aku suka modelnya. Tapi nggak suka warnanya. Itu terlalu ngejreng, Mba. Terlalu mencolok!"
"Lah ya biarin si, Dek. Bukannya bagus kalo tampak mencolok sendiri? Ini kan memang acaranya Mba Septi. Jadi ya nggak Masalah dong kalo yang punya acara tampil mencolok?"
Zahra menggeleng kemudian mengambil baju dari dalam paper bag yang dibawa karin dan men-jembreng baju yang diambilnya.
"Nggak sekalian warna ini aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)
General FictionSpin off : Guz & Ning Jatuh cinta. Pernikahan atas dasar perjodohan, apakah itu sebuah kesalahan? Jika iya, lantas kenapa harus diadakan! Dan jika tidak, lantas kenapa mereka saling menyalahkan hanya karna pernikahan atas dasar perjodohan ini? Seben...