Happy reading!!!
Jangan lupa vote+comen ✨Kalo bisa spam comen yak!
Ikhsan sedang duduk berdua di ruang tamu bersama adik sepupunya, Hamdan. Mereka tengah mengobrol santai sambil membahas kitab dan sesekali membahas tenggang Pondok yang Hamdan tempati untuk mencari ilmu.
Hamdan memang tidak mondok di sini, dia memondok di pondok Al-ikhlas Jawa tengah.
"Akhirnya paham juga sama isi nya," Ujar Hamdan tersenyum lega.
"Syukron, Mas. Hamdan jadi paham hehehe..." Ucap Hamdan yang langsung diangguki Ikhsan.
"Lain kali kalo emang gak ngerti tanya langsung aja sama pak kiyai nya, gak bakal di marah juga."
Hamdan mengangguk sambil tersenyum menunjukan deretan giginya pada Ikhsan.
Saat Hamdan ingin membuka suaranya, Sebuah salam mengurungkan niatnya.
"Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh." Jawab mereka berdua sambil menoleh kearah Pintu.
Di sana terlihat dua orang gadis yang tengah berjalan mendudukkan dirinya di sofa. Satu gadis duduk di sampingnya dan satunya lagi di depannya. Hamdan menaikkan satu alisnya menatap kedua gadis itu. Ah, tidak lebih tepatnya pada gadis yang duduk di sampingnya.
"Loh, kok kesini dek? Bukannya tadi ngaos bareng nenek?" Tanya Hamdan setelah melihat adiknya duduk.
"Ndak jadi, soalnya Nenek mau jenguk sahabat nenek di RS. Jadi nenek minta tolong kakak buat ngajarin ngaos Zahra sama elen." Jelas Zahra yang langsung diangguki Hamdan sebagai respon.
"Yaudah sini."
Bukannya Zahra menyetorkan Al Qur'an nya kepadanya Hamdan. Tapi dia malah pindah duduk di samping ikhsan. Hal itu membuat ketiga orang yang disana menyeritkan keningnya bingung.
"Loh kok pindah, dek?" Tanya Hamdan heran.
Dilihatnya Ara yang menggaruk pinggiran kepalanya sambil tersenyum kikuk. "Hehehe... Anu kak, itu, em, mending Elen aja yang diajarin dulu. Ara nanti aja sekalian mau nderes ulang dulu."
"Kok gu- eh a-aku dulu sih, Ra?" Ucap Elen yang melayang kan protesnya.
"Udah gak apa-apa, cepet sana. Tuh kak, Elen udah siap." Usai mengatakan itu Zahra langsung fokus kepada Al Qur'an nya agar elen tidak bisa melayangkan protesnya.
Ikhsan menatap Hamdan yang menyuruh elen untuk memulai ngajinya, dan Ikhsan juga melihat anggukan dari gadis itu.
Kini atensi Ikhsan beralih pada gadis cantik yang duduk di sampingnya sambil memejamkan matanya.
Ikhsan tertegun melihat itu. Lagi dan lagi, detak jantungnya berdegup kencang hanya karena melihat wajah Zahra.
"Ara." Panggil Ikhsan membuat ketiga orang tersebut menoleh ke arah nya.
Ara menoleh ke samping dengan mata yang mengerjap-ngerjap polos. "Ya?"
Ikhsan menggeram dalam hati melihat tinggah Ara yang terlihat menggemaskan dimatanya. Dia memejamkan matanya sambil beristighfar.
"Sini biar kakak yang menyimak hafalan mu ." Ucap Ikhsan sambil menetralkan degup jantung nya. Bahkan Matanya masih terpejam saat mengatakan itu.
Zahra terdiam sebentar kemudian mengangguk. "Emm, oke."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAI AKU, GUZ (END + Terbit)
Genel KurguSpin off : Guz & Ning Jatuh cinta. Pernikahan atas dasar perjodohan, apakah itu sebuah kesalahan? Jika iya, lantas kenapa harus diadakan! Dan jika tidak, lantas kenapa mereka saling menyalahkan hanya karna pernikahan atas dasar perjodohan ini? Seben...