Bab 13

1.6K 184 5
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Untuk urusan cinta, biarkan semua mengalir dengan sendirinya, karena gagalnya cinta pertama, akan sulit untuk menemukan cinta yang kedua."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Galih menatap datar ketiga perempuan di depannya. Ia sudah melihat rekaman CCTV kejadian waktu di tangga darurat.

Netranya menatap tajam Dila dan Resti yang menunduk.

"Kalian saya pe---"

"Jangan pecat saya Pak ...." lirih Resti dengan tatapan sendunya, membuat Azmiya menoleh pada perempuan yang usianya lebih tua darinya.

Dila mengatupkan kedua tangannya pada Galih yang hanya terdiam. "Saya punya tagihan kontrakan Pak, nanti kalau saya di pecat, bagaimana saya memba---"

"Saya tidak peduli, tindakan kalian sudah keterlaluan, apa gunanya kalian melakukan semua itu pada Miya? Kalau sampai dorongan kalian pada Miya, membuatnya sampai terjatuh dari tangga bagaimana?! Apakah kalian tidak berpikir?! Perusahaan akan terkena imbasnya!" sentak Galih dengan mata melototnya.

Dila dan Resti terdiam sembari menundukkan kepala dalam-dalam, tindakan mereka membuat pekerjaan mereka terancam.

Azmiya mengepalkan kedua tangannya, sebenarnya ia tidak ingin kalau Dila dan Resti sampai harus dipecat dari pekerjaan hanya karena dirinya.

"Eum, mohon maaf Pak," ujar Azmiya dengan nada sopannya.

Galih mengalihkan perhatiannya pada Azmiya. "Kenapa Miya? Apakah kamu ada saran untuk hukuman mere--"

Azmiya menggeleng, "Tidak Pak, saya hanya ingin mengatakan, jangan pecat Mbak Resti sama Mbak Dila, mereka tidak bersalah. Saya yang salah karena telah lancang mendekati Pak Ibrahim," jelasnya membuat Dila dan Resti sontak menoleh pada Azmiya.

Galih memijit pelipisnya, merasa tidak percaya dengan yang diucapkan Azmiya. Namun, demi menghargai keputusan Azmiya, Galih pun berusaha menyudahi masalah yang terjadi, "Yasudah kalau itu keputusanmu. Dila, Resti. Kalian boleh lanjutan pekerjaan kalian. Berkat Miya, kalian tidak jadi dipecat," ujarnya yang lantas menimbulkan raut gembira diwajah keduanya.

"Terimakasih Pak," kata keduanya yang lantas diangguki oleh Galih.

"Kalian boleh keluar, dan jangan diulangi lagi perbuatan kalian pada Miya!"

Dila dan Resti mengangguk, lantas ketiganya pun pergi meninggalkan ruangan Galih. Saat sampai diluar ruangan, Azmiya melangkahkan kaki ingin pergi untuk membersihkan ruangan yang kotor. Tetapi, langkahnya terhenti saat tangannya dicekal.

Izinkan Aku Menghalalkanmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang