Bab 23

1.5K 187 3
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Kalau sudah punya pasangan, jangan berusaha memberikan harapan yang berujung kekecewaan, takutnya malah menimbulkan sakit hati yang tak terelakkan."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Bugh!

Bugh!

"Astaghfirullah Bang!" jerit Briana tetapi tidak Riyan dengarkan, ia masih tetap melayangkan pukulan pada Alvin yang seakan pasrah.

Riyan menarik nafas dalam, dan berdiri sempurna menatap wajah lebam Alvin di bawahnya.

"Sesuci apa lo sampai bisa selingkuhin Adek gue hah?!"

Alvin menunduk, menyeka darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. Niat hati ingin berdamai dengan sang istri, tetapi malah berujung di pukuli.

Briana mendekat, ia memegang bahu sang Abang sembari berkata lirih, "Bang udah ... Kasian Mas Al--"

Riyan membalikkan badan menatap kedua bola mata sang Adik. "Dengarkan Abang, kamu harus bercerai dengan dia, apapun yang ter--"

"Bang ...." Alvin berkata lirih memotong ucapan Riyan.

"Gue gak mau cerai, apapun yang terjadi," lanjutnya membuat Riyan berdecih.

Langkah kaki Riyan mendekat, ia berjongkok sembari menatap tajam Alvin. "Gue Abangnya, dan lo gak punya hak apapun bu--"

"Dan gue suami sahnya."

Riyan bungkam, tangannya mengepal seiring tatapannya kembali menajam.

Dari seperkian detik pukulan kembali melayang di rahang Alvin, membuatnya sampai muntah darah.

"Astaghfirullah Mas!"

Briana menghampiri sang suami, seraya menangis tersedu. "Mas gak papa sayang, Mas--"

"Assalamu'alaikum."

Ibrahim berdiri kaku di teras setelah mengucap salam, tatapannya menatap lekat Alvin serta Briana, tidak lupa Riyan yang masih memancarkan aura kemarahan dalam dirinya.

Helaan nafas keluar seiring langkah Ibrahim mendekat. "Salamnya dijawab."

Briana, Alvin, dan Riyan tersadar lantas menjawab salam secara bersamaan. "Wa'alaikumsalam."

Ibrahim menghampiri Alvin, lantas membantunya berdiri, diikuti Briana disampingnya.

"Kamu ke dalam obati luka suami kamu, biar Riyan yang aku urus," tutur Ibrahim diangguki Briana.

Izinkan Aku Menghalalkanmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang