Bab 26

1.9K 199 7
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Terkadang orang selalu menyalahkan, dan tidak bisa memahami dengan baik apa yang dirasakan isi hati, selalu meminta dimengerti, tetapi sulit untuk peduli."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Azmiya berangkat bekerja, dengan hati bahagia, karena berkat pengumuman kemarin saat diaula perusahaan, hatinya ikut gembira begitu mengetahui berita yang tersebar luas mengenai Ibrahim waktu itu tidak benar sama sekali.

Tetapi satu hal yang saat ini membuat Azmiya bingung, siapakah gerangan wanita hamil yang tiba-tiba datang memeluk Ibrahim?

"Miya!"

Langkah kaki Azmiya terhenti, saat ia menoleh kebelakang. Senyumnya tertarik membuat Dila dan Resti menatap bingung Azmiya.

"Kamu gak biasanya senyum kek gitu loh Mi, ada apa nih?" tanya Resti mewakili Dila, mereka bertiga menaiki tangga satu persatu untuk menuju ke ruangan office girl.

Azmiya terkekeh, "Gak ada apa-apa Mbak, Miya cuma lagi bahagia aja," balasnya seraya tersenyum tipis.

Dila tertawa sumbang, "Jangan terlalu bahagia Mi, takutnya kesedihan tiba-tiba datang tanpa permisi."

Azmiya terdiam, lantas terkekeh kemudian.

"Ah Mbak Dila bisa aja! Mitos itu!"

Resti menggeplak lengan Azmiya pelan, "Engga, real itu Mi, kamu emang gak pernah ngerasain kek gitu? Bahagia bangettt, sampai lupa rasanya bersedih, eh tiba-tiba beberapa jam kemudian, kesedihan datang. Bahkan dengan cara tidak terduga, yang membuat kamu sampai gak nyangka. Emang kamu gak pernah ngalamin kek gitu?"

Bungkam.

Azmiya terdiam, tanpa membuka suara, benar yang dikatakan oleh Resti. Tetapi, Azmiya berusaha tidak memperlihatkan itu semua ke banyak orang. Azmiya tidak ingin membuat orang terdekatnya ikut bersedih.

Dila menepuk pundak Azmiya, membuat sang empu kaget.

"Tegang amat sih!"

Azmiya tersenyum canggung. "Mbak Resti yang buat aku tegang."

Resti tertawa kecil.

Mereka memasuki ruang office girl bersama, setelah Dila membuka pintu.

"Udah gak usah di pikirin, anggap omongan aku angin lalu," ujar Resti membuat Azmiya mengangguk.

Izinkan Aku Menghalalkanmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang