Ekstra Part | Tamat

3.9K 297 4
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Kebahagiaan memang tidak bisa abadi, bahkan kesedihan juga terkadang datang tanpa permisi, akan tetapi, kalau manusia bisa menciptakan bahagia itu sendiri, Insya Allah kesedihan akan jarang terjadi."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Di setiap hidup pasti ada suka maupun duka, bahagia juga ada sedihnya. Semua sudah ada porsinya masing-masing, tergantung bagaimana manusia menyikapi keadaan, hingga bisa bertahan walau ujian berkali-kali datang.

"Sayang!"

Ibrahim mengenakan jas hitamnya seraya memanggil sang istri, dengan kaki yang menuruni tangga menuju lantai bawah.

"Sayang, kamu dimana?!"

Untuk kesekian kalinya Ibrahim berteriak memanggil sang istri, hingga datanglah seorang wanita dengan gamis serta jilbab instan menghampiri Ibrahim.

"Mas Ibra ihh, kenapa teriak-teriak begitu? Ini bukan hut--"

Cup

Ibrahim mengecup singkat bibir sang istri, membuat Azmiya menampilkan wajah masamnya.

"Kebiasaan langsung nyosor, kalau ada anak-anak gimana Mas!"

Ibrahim terkekeh, ia merengkuh pinggang Azmiya, dan mengecup lagi pipi sang istri.

"Mas Ibra ihhh, kenapa sih nyosor mulu," gemas Azmiya membuat Ibrahim tertawa kecil.

"Kamu kenapa gak kasih Mas morning kiss sih, kan Mas jadi nyariin kamu," ujarnya membuat Azmiya memutar kedua bola matanya.

"Sini, morning kissnya," ucap Ibrahim seraya menunjuk bibirnya, membuat Azmiya segera melepas rengkuhan tangan besar sang suami di pinggangnya.

"Gak ada morning kiss, tadi Mas Ibra juga udah dapet kan?"

Ibrahim menggeleng dengan polosnya. "Masih kurang."

Azmiya mendelik, ia memukul pelan bahu kekar Ibrahim kemudian berbalik menuju dapur.

Ibrahim tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan Azmiya, sudah lima tahun berlalu, dan Azka juga sudah menjadi lekaki kecil yang menggemaskan, jangan lupakan, kedua putri kecilnya yang terlihat lucu.

"Abang, makan ayam goreng atau ikan?" tanya Azmiya membuat lelaki kecil yang sudah duduk di kursi menatap ke meja makan, berbagai macam masakan sang Umi tersaji di sana.

Izinkan Aku Menghalalkanmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang