Bab 28

1.9K 208 5
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Hidup memang tidak mudah, banyak rintangan yang harus dilalui, bahkan tak jarang ada juga yang menyerah karena keadaan sampai ingin bunuh diri."

©©©

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©©©

Suasana di sore hari menjadi pertemuan antara Ibrahim dan Alvin di sebuah restoran sederhana yang Ibrahim tentukan.

"Udah pesen minum?" tanya Alvin setelah duduk dikursi.

Ibrahim mengangguk, ia menggeser minuman gelas ke arah Alvin.

"Buat lo."

Alvin tersenyum tipis, "Thanks."

Ibrahim mengangguk, "Gue udah chat lo kemarin, kalau gue mau ketemu karena bahas masalah lo sama Nila."

Alvin berdehem, "Iya, gue bakal ceritain keluarga Nila sama lo."

Ibrahim mengangguk, kemudian mendengarkan dengan detail cerita keluarga Nila yang sebenarnya, walau ia sudah tau dari sang empu sendiri.

"Gue sama Nila udah kenal lama sebelum Papa kandungnya meninggal dunia."

"Gue emang mantan pacarnya Nila dulu, kita emang saling cinta, tetapi karena Nila selingkuh dari gue, akhirnya gue pun memutuskan sepihak hubungan kita," jelas Alvin yang diangguki Ibrahim.

Alvin menghela nafas panjang, "Karena patah hati gue, gue jadi mabuk-mabukan waktu itu, dan waktu mau pulang ke rumah, gue gak sengaja nabrak Umma lo, dan akhirnya Ana yang jadi korbannya."

Ibrahim terkejut, "Jadi semua itu karena lo mabuk?"

Alvin mengangguk, "Iya, sorry Bra, gue gak bermaksud nabrak Um--"

Ibrahim menggeleng, "Gakpapa, emang udah takdirnya gitu, artinya lo sama Ana emang jodoh."

Alvin tersenyum tipis. "Gue lanjutin masalah Nila?"

Ibrahim mengangguk, "Jadi, setelah gue putus sama Nila, gue dapet kabar bahwa Papa kandung Nila meninggal, gue gak tau karena apa, dan satu bulan kemudian, orang tua gue tiba-tiba dapet undangan yang ternyata Mama kandung Nila menikah lagi, dan sekarang yang jadi Papa tiri Nila, Om Barma, yang kemarin datang ke rumah gue."

"Kalau masalah lo yang di fitnah Nila karena ngehamilin dia?"

Alvin meminum terlebih dahulu, sebelum  menghembuskan nafas panjangnya, "Gue gak tau masalah itu, karena gue hampir percaya kalau gue emang ngelakuin itu sama Nila."

"Apa yang buat lo percaya sih?"

"Gue gak sadarkan diri waktu itu, dan gue juga gak tau apa yang udah gue lakuin, tiba-tiba keesokan harinya gue udah tidur seranjang sama Nila didalam selimut yang sama, siapa yang gak percaya kalau gue gak ngelakuin apa-apa sama dia, Bra?"

Izinkan Aku Menghalalkanmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang