1. ALASKA
Suara bising knalpot memenuhi seluruh penjuru SMA Andromeda, beberapa motor besar telah terlihat memasuki gerbang sekolah, mengundang perhatian besar bagi setiap murid. Di pagi yang cerah ini, seperti biasa kedatangan perkumpulan murid laki-laki yang mengendarai motor-motor besar itu selalu mendapatkan banyak atensi, mulai dari siswa-siswi, guru-guru, serta staff karyawan yang ada disana. Entah apa penyebabnya hingga beberapa murid laki-laki itu terlihat berbeda dari murid lainnya, yang jelas bukan dari motornya, tetapi sebuah jaket khusus yang di pakai mereka, sebagai tanda bahwa mereka merupakan anggota Bargan.
Bargan namanya, sebuah perkumpulan murid-murid yang gemar mengendara, khususnya laki-laki di SMA Andromeda, berdiri dari dua tahun yang lalu, masih baru untuk dikenal banyak orang. Seperti geng motor pada umumnya, Bargan memiliki ketua, wakil, dan lain-lain.
Alaska, seorang murid laki-laki bertubuh tinggi, memiliki punggung yang tegap, rahang tegas, dan yang paling menonjol ialah alis tebalnya yang cukup untuk membuat kaum hawa di SMA Andromeda mengagumi paras tampannya. Bukan hanya tampan, Alaska cukup mahir untuk memimpin, karena tahun lalu ia sempat menjadi kapten basket di sekolah ini dan membawa club' basket sekolah ke ajang nasional, oleh karena itu setelah mendapat kepercayaan dari teman-teman dan kakak kelasnya, Alaska di jadikan ketua di Bargan, dan cowok itu menerimanya setelah memutuskan untuk keluar dari club' basket. Alaska juga cukup terkenal dan di kenal dengan baik oleh guru BK dan kepala sekolah, karena sering kali membolos dan membuat keributan yang tidak kecil, lumayan besar hingga memicu ia pernah di skors selama hanya dua hari.
"Gue kaya hidup di dalam komik."
"Ganteng banget sumpah!!"
"Gama Gema kece woii."
"Bagas juga gak kalah kece, liat tuh aura ganteng nya ke cium sampe sini! Tapi sayang dibelakang nya ada cewek."
Pandangan mereka tak pernah teralihkan sedikit pun dari sana, mengabaikan perintah guru guru untuk masuk kedalam kelas karena bel telah berbunyi. Suara bel sekolah saja tak ada tandingannya dengan suara bising menyambut kedatangan sang pangeran sekolah. Iya, anggota Bargan di sebut sebagai pangeran sekolah, entah siapa yang mengusulkan julukan itu, yang pasti bukan guru, karena hal tersebut tidak resmi.
Geram diabaikan murid muridnya, seorang guru laki-laki menghampiri segerombolan siswi siswi dipinggir tembok pembatas itu.
"Kalian ini liat yang bening bening sedikit saja sudah mengabaikan perintah guru? Ini yang disebut sebagaimana generasi bangsa?"
Pak Suyono yang selaku guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan Indonesia itu menasehati murid-murid nya. Yang dihadiahi cengiran khas muridnya jika melakukan kesalahan dan lalai dalam membalas jasa para pahlawan, sedetik kemudian buru-buru mereka pergi dan masuk ke dalam kelas, tidak ingin mendengar ceramah pagi hari dari pak Suyono. Bargan? Urusan nanti toh setiap hari juga seperti itu.
Cowok dengan motor sport hitam yang baru saja dikendarainya itu berhenti di jejeran motor lainnya, lalu melepas helm full face nya. Alaska menatap sekeliling, membuang nafas lega ketika tahu tidak akan ada murid-murid yang mengerumuni nya, berteriak meneriaki namanya. Sangat menggangu.
"Ka!"
Cowok itu menoleh, menatap Bagas sahabat karibnya sekaligus wakil ketua dari Bargan. "Kenapa?"
Terlihat sahabat nya itu baru saja menerima telepon entah dari siapa lalu berjalan mendekati Alaska dengan pandangan aneh.
Alaska turun dari motor setelah meletakkan pelindung kepalanya. "Kenapa, Gas?" tanyanya
"Arga, anak SMA sebelah ngajak balap malam ini, Lo bisa gak?" Setelah menerima panggilan dari Arga anak SMA Adiwiyata, Bagas memberanikan diri untuk bertanya kepada Alaska.
"Gak bisa gue, Lo aja gih." Alaska menjawab cepat, ia memang berniat untuk tidak balapan terlalu sering.
Bagas mengangguk, sudah diduganya. "Biar Gama aja deh, bentar lagi ujian gak mau ambil resiko," ungkap Bagas.
Gama yang disebut namanya pun menoleh. "Lah kok gue?!" protesnya setelah mendengar kalimat Bagas.
"Gue juga ujian ye, gak lo doang. Gema aja deh.""Anjing, ogah!"
Alaska menggeleng melihat ketiga sahabatnya itu. Jika sudah seperti ini dia akan turun, atau kalau tidak harga diri Bargan dipertaruhkan nanti, dan ia tidak ingin itu terjadi, dia sudah diberi amanah dari kakak kelasnya dahulu, bahwa ia harus menjaga nama baik Bargan selama ia menjabat sebagai ketua.
"Sekarang jadwal nya siapa?" Gema bertanya, membuka tas memastikan membawa buku atau tidak karena malam tadi ia sibuk bermain game online di ponselnya.
"Bu indah, jam pertama matematika," jawab Gama.
Gama dan Gema adalah saudara kembar, kelahiran mereka ke bumi hanya berjarak 15 menit. Dari wajah, sifat dan pakaian pun sama, kata ibunya biar tidak bertengkar karena iri. Namun, yang membedakan kedua saudara kembar itu terletak dari sepeda motornya. Gama menaiki motor sport warna merah, sedangkan Gema menaiki motor moge, sering kali juga menaiki Vespa putihnya.
"Ada pr gak? Join ye." Bagas menyahut sembari membuka smartphone miliknya, banyak sekali notifikasi dari para gadis komplek yang semalam dia chat karena gabut.
Bagas anuraga namanya, cowok berlabel playboy itu menjadi daya tarik tersendiri di Bargan. Mulut manisnya jika berbicara mampu membuat lawan bicaranya langsung percaya, tak terkecuali para gadis yang langsung nempel akibat diberi satu kedipan mata.
Berbeda dengan pemeran utama kita, Alaska. Cowok itu menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya, tertutup soal keluarga dan cinta. Tak pernah sedikitpun curhat perihal masalah yang ia hadapi kepada teman-temannya dan memilih untuk menyimpannya sendiri.
Seorang murid laki-laki dengan segala daya tarik yang ia punya, mampu membuat kaum hawa di SMA Andromeda mengaguminya, hanya sebatas kagum, tidak semena-mena ingin memiliki, karena mereka yakin itu semua hanya mimpi.
_indesirable by fanesaca_
Sang purnama telah menunjukkan wajah nya, langit jingga mulai berganti warna menjadi hitam kelam namun dipenuhi oleh bintang-bintang dan bulan sebagai titik terang.
Pukul setengah sepuluh malam, Alaska berjalan keluar rumah setelah memastikan telah menguncinya. Cowok itu akan turun di area balap malam ini, bersama Angela motor sport kesayangannya. Alaska menaiki motornya dan memakai pelindung kepalanya, lantas menancap gas menuju Carrera, tempat diadakannya balap motor antar perkumpulan geng motor itu.
Membelah jalanan kota Jakarta yang tak kenal sepi, Alaska mengendarai Angela dengan kecepatan sedang, nanti ada waktunya sendiri ia mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata untuk meraih kemenangan.
•To be continued•
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESIRABLE
Teen Fiction[LIHAT SEBELUM HILANG] [HARGAI SEBELUM PERGI] "a dark figure doesn't mean he is demon" _____ [ S E L E S A I ] "Gue gak nyangka, cewek dengan perdikat baik di sekolah keluyuran malem malem gini, di area balap?" "Tutup mulut, ya?" "Yang Lo suruh tutu...