9. MASA PUTIH ABU-ABU
Beberapa motor terparkir di warung Bu Sri belakang SMA Andromeda, hanya melewati gang samping sekolah lalu sampai di kedai kecil milik wanita paruh baya yang selama ini menjadi teman bercanda dan berbincang para anggota Bargan itu.
Terlihat dari kejauhan banyak sekali asap dari cerutu memenuhi ruang udara di kedai kecil yang sekarang sudah dipenuhi oleh para murid laki-laki. Berjalan dengan menutup hidungnya, cowok dengan blangkon di kepalanya itu segera mengambil gitar yang berada ditengah-tengah meja warung Bu Sri.
"Lo pada kalo mau nyebat di luar atuh, sesek nih hati," protes Gama sembari keluar dari ruangan berbentuk persegi yang mendadak jadi sempit karena ada banyak orang di dalamnya dan kepulan apas rokok seperti pengganti udara mereka. Gama yang melihatnya langsung sesak nafas, ia memang tidak asap rokok, tidak seperti kembarannya yang sangat candu dengan nikotin itu.
"Paru paru, Am!" Bagas membenarkan setelah Gama keluar dan bergabung lagi di teras warung.
"Sama aja, sama sama anggota tubuh kan? Gak takut mati muda Lo pada?" Kukuh Gama, seraya menduduki bangku di sebelah Alaska.
Bagas menghembuskan asap cerutunya ke udara, cowok dengan predikat cowok red flag itu menatap Gama dengan teduh. "Kalo gak ada nih barang, gue udah mati kali, Am!" ucap Bagas, membuang puntung rokoknya ke tanah lalu ia injak.
"Lo gak boleh kaya gitu, Gas. Gak semua masalah jalan akhirnya mati, kan?" Alaska menimpali, meskipun jarang menasehati para teman-temannya dengan lisan. Namun pada otak dan hatinya diam-diam menyimpan rasa khawatir.
Gama mengangguk menyetujui, Alat musik bernama gitar itu sudah ia letakkan di atas pahanya. Tangan dengan sebuah gelang hitam yang melingkarinya itu mulai memetik senar menimbulkan sebuah nada lagu.
"If Happy Ever After did exist."
Sekumpulan para pemuda itu menikmati alunan lagu yang dibawakan Gama dengan asal-asalan, makna lagu yang tersirat didalamnya sudah mereka bawa ke dalam hati. Mendadak suasana warung Bu Sri dipenuhi dengan suara nyanyian para anggota Bargan yang terdengar sumbang ditelinga, namun biarkanlah, asalkan bahagia.
Masa-masa SMA adalah masa yang harus kita nikmati bersama sahabat kita, meluangkan waktu untuk sekedar bermain tak apa. Karena kehidupan yang sesungguhnya ada setelah kalian meninggalkan SMA, belum tentu setelah kalian meninggalkan masa ini, kalian bisa bersantai, bermain, berbincang bersama teman-teman setelah pulang sekolah, oleh sebab itu gunakanlah waktu dengan baik, buat kenangan sebanyak mungkin, abadikan melalui kamera dan ruang ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESIRABLE
Teen Fiction[LIHAT SEBELUM HILANG] [HARGAI SEBELUM PERGI] "a dark figure doesn't mean he is demon" _____ [ S E L E S A I ] "Gue gak nyangka, cewek dengan perdikat baik di sekolah keluyuran malem malem gini, di area balap?" "Tutup mulut, ya?" "Yang Lo suruh tutu...