12. CEPAT BERUBAH
Setelah selesai menyelesaikan kegiatan hari libur nya pagi ini, gadis dengan sebuah handuk kecil yang bertengger di bahunya itu memasuki mobil bertuliskan Rubicon yang terletak di bagian depannya, keringat membasahi pelipisnya karena berlari cukup jauh bersama Alaska mengelilingi taman.
Cowok dengan sebuah kunci mobil ditangannya itu mulai masuk kedalam mobil setelah menyiram rambut tebalnya menggunakan sebotol air, mengusap sesekali Surai hitam legamnya itu agar cepat kering menggunakan handuk yang barusan diberikan Amela.
Sempat kehilangan kesadaran nya akibat melihat keadaan Alaska saat ini, Amela membenarkan jika manusia di hadapannya ini memang tampan sekali. Garis wajah yang terukir dengan indah seolah-olah tuhan menciptakan nya agar bisa memanjakan mata banyak orang, proporsi wajahnya terbilang cukup sempurna dengan mempunyai hidung mancung, alis tebal, bibir tebal sedikit kemerahan seolah cowok itu tidak pernah mencoba cerutu, yang praktis membuat Amela terbengong-bengong melihatnya.
Bola mata hitam seperti sepasang mata elang yang tajam itu memandang Amela dengan kening berkerut samar ketika merasa jika gadis itu memperhatikannya sedari tadi.
"La?"
Amela tersadar dari ketertarikan nya kepada Alaska untuk beberapa saat, lantas gadis itu mengalihkan pandangannya, kemanapun yang bisa ia lihat, yang terpenting tidak menatap Alaska.
"Langsung pulang?" tanya Alaska setelah menghidupkan mesin mobil.
"Mampir dulu ke McD dulu, ya? Laper sama beliin Anya," jawab Amela seraya meremat perutnya yang sudah keroncongan minta diisi sedari tadi.
Alaska mengangguk, menyetujui. Lantas, mengendarai mobilnya menuju tempat selanjutnya, beruntung tempat itu cukup dekat dengan taman yang ia dan Amela jadikan tempat lari pagi tadi, hingga tidak membutuhkan waktu sepuluh menit untuk sampai.
Gadis dengan rambut yang sengaja di kuncir kuda itu turun dari mobil, dan cepat-cepat berjalan masuk ke dalam, meninggalkan Alaska begitu saja. Aroma berbagai macam jenis makanan mulai tercium di indera penciuman nya. Lalu, ia segera mengambil tempat duduk dekat jendela, setelah memesan pesanannya.
Alaska mengedarkan pandangan setelah memasuki tempat yang menyediakan berbagai macam makanan ini, mencari keberadaan Amela dan berhasil menemukan gadis berambut panjang itu yang telah menduduki salah satu kursi.
"Udah pesen?" tanya Alaska setelah sampai dan mendudukkan tubuhnya di depan Amela.
"Udah, Lo gak pesen?" ganti Amela yang bertanya, ia tidak cukup peka untuk membelikan Alaska juga.
"Engga, habis ini ke rumah Bagas makan di sana." Alaska membuka smartphone miliknya ketika benda kotak pipih itu bergetar.
Amela bertanya, "numpang makan maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESIRABLE
Ficção Adolescente[LIHAT SEBELUM HILANG] [HARGAI SEBELUM PERGI] "a dark figure doesn't mean he is demon" _____ [ S E L E S A I ] "Gue gak nyangka, cewek dengan perdikat baik di sekolah keluyuran malem malem gini, di area balap?" "Tutup mulut, ya?" "Yang Lo suruh tutu...