INDESIRABLE

389 26 0
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20. KECEWA

Seorang gadis yang tengah tengkurap diatas tempat tidur itu bergelung dalam selimut tebal miliknya bertema sebuah kartun favoritnya semasa kecil, jari jemarinya menari di atas keyboard smartphone dengan cepat dan tepat, berbalas pesan dengan sahabat-sahabat nya di sebuah aplikasi berwarna hijau.

Sesekali tertawa karena ketikan para teman-temannya yang tidak logis dalam pembicaraan.

Ditutupnya ruang percakapan antara ia dan kedua sahabatnya, lalu membuka salah satu ruang chat yang berada di atas sendiri karena terdapat notifikasi yang masuk, dan entah sejak kapan Amela memberi sebuah simbol paku pada sisi nama bertuliskan Alaska itu.

Alaskaaa
Online

|Udah tidur?
|Kok belom? Udah tengah malem la
23.33

Hehe, ngga bisa tidur|
23.33

|Tidurr
|Besok ada lomba, kan?
|Nanti gue anter
23.34

Jam 7 ya|
Awas kalo telat!|
23.34

|Iyaaa
|Habis itu jalan jalan
23.35

Sip|
/Stiker|
23.35

|Gih tidur
|Kalo gak bisa tidur, ngitung binatang aja
|Hahaha
23.35

Dih, kirain mau sleepcall|
23.35

|Mau?
23.36

Gak.|
23.36

oo00oo

Di waktu sepagi ini, Alaska sudah rapi dan wangi dengan baju yang ia tata serapi mungkin tidak seperti biasanya yang berantakan. Karena hari ini adalah hari dimana ia akan memperingati ulang tahun ibundanya, meskipun ia merayakan hari bahagia ini tidak bersama sosok yang sangat amat berharga dalam hidup Alaska.

Berjalan menuju pintu sembari mengambil kunci sepeda yang motornya yang terletak di gantungan dinding kamar. Kemudian menuruni anak tangga dengan suasana hati yang lumayan baik, Alaska bersiul sesekali menimbulkan sebuah nada lagu.

Cowok itu menduduki motor sport berwarna hitam miliknya, kemudian menembus jalanan kota Jakarta dengan kecepatan sedang. Alaska sengaja tidak sekolah, biarlah sudah absen berkali-kali, Alaska hanya ingin menemui ibundanya yang sudah lama tidak ia jumpai.

Motor sport berwarna hitam itu berhenti di depan pemakaman tengah kota, membuka kaca helmnya dan berjalan menuju sebuah toko bunga. Membeli sebuket bunga melati putih kesukaan ibundanya.

INDESIRABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang