5. BARGAN
Sebuah kendaraan roda empat terparkir di jajaran motor sport milik anggota Bargan. Semua pasang mata melihat ke arah sepasang dua insan yang keluar dari mobil bertuliskan Rubicon di bagian depan tersebut. Menatap menganga hingga tak percaya, apa yang mereka lihat memang sangat asing di pengelihatan. Ketika tak disangka seorang Amela prameysia, yang disebut sebut sebagai putri sekolah berjalan beriringan dengan si ketua Bargan, Alaska.
Bahkan, para anggota Bargan yang saat ini duduk di atas motor mereka masing-masing, tidak bisa mengedipkan mata. Pemandangan pagi ini memang membuat seluruh warga sekolah terkejut bahkan guru guru yang melewati koridor.
Amela sangat risih menjadi pusat perhatian hingga sedetail ini, hidupnya akan benar benar berubah. Menjadi bencana. Gadis itu akan menghajar Arga karena telah membuat dirinya datang di Carrera.
Berjalan cepat mendahului Alaska, gadis dengan rambut terurai panjang itu menundukkan kepala, menghindari banyak pasang mata tertuju padanya.
"Lo mau kemana?!" Alaska berjalan cepat menyusul Amela, menarik tangan gadis didepannya dengan cepat agar berhenti. "Bareng sama gue."
"Engga," ujar Amela cepat, mencoba melepas tangannya dari cengkeraman Alaska.
Alaska menatap dalam manik mata Amela, mencoba berbicara melewati mata akan keinginannya, bahwa ia tidak suka jika dibantah.
"Lo jangan maksa lagi ya! Gue udah nurutin berangkat sekolah bareng Lo, biarin gue jalan sendiri ke kelas gue!" Amela menyentak tangan alaska dan akhirnya terlepas. "Jangan ikutin!"
Menghela nafas kasar, Alaska menuruti kemauan Amela sekarang. Tidak dengan besok, hari ini hanyalah awal dan Alaska ingin Amela memiliki kebebasan sebelum semuanya dimulai. Ditatapnya punggung gadis dengan tas ransel berwarna abu-abu di kedua bahunya yang mulai menjauh itu, lantas mengalihkan tatapannya ke sekitar, tepatnya ke arah teman-temannya.
"Ngapain Lo pada?" tanya cowok itu ketika melihat teman sepergeng motornya melongo.
"Lo sehat, Ka?"
Mengangguk sebagai jawaban, Alaska berdiri diantara mereka yang kini menatap dirinya serius dengan alis tertaut.
Bagas bertanya, "Lo berangkat bareng Amela?"
"Iya kenapa?" tanya Alaska bingung.
Disambut dengan tepuk tangan, cowok dengan predikat badboy itu tambah bingung dengan respon teman-temannya.
"Wah! Daebak!!" Gama mendekat, menepuk pundak Alaska. "Pacaran?"
Alaska mengangguk sembari berdeham pelan, tercetak senyum tipis di bibirnya karena ia merasa bangga bahwa dia telah menjalin hubungan dengan gadis yang selalu di idam idamkan kaum Adam di SMA Andromeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESIRABLE
Ficção Adolescente[LIHAT SEBELUM HILANG] [HARGAI SEBELUM PERGI] "a dark figure doesn't mean he is demon" _____ [ S E L E S A I ] "Gue gak nyangka, cewek dengan perdikat baik di sekolah keluyuran malem malem gini, di area balap?" "Tutup mulut, ya?" "Yang Lo suruh tutu...