6. BREAKING NEWS!
"Amela!!"
Gadis dengan setumpuk buku ditangannya itu berbalik, mencari siapa yang memanggil nya. Sorot matanya jatuh pada seorang cowok yang masih mengenakan seragam basket tengah berjalan menghampirinya.
"Kenapa, Rey?" tanya Amela kepada kapten basket SMA Andromeda itu.
Cowok itu terlihat gugup sekarang, nampak ketika kedua manik matanya enggan bersitatap dengan kedua manik mata Amela, menatap sekitar dengan tangan yang menggaruk tengkuknya.
Amela masih menunggu Rey berbicara, ditengah-tengah lapangan yang sedikit panas ini Amela ingin sekali segera melanjutkan jalannya untuk menuju ke ruang guru, ia sengaja mengambil jalan pintas yaitu menyebrang lapangan basket dibandingkan menyusuri koridor yang berbelok-belok, cukup menguras tenaga lebih-lebih ia membawa setumpuk buku paket yang cukup berat.
Rey menatap Amela, lalu menarik nafas dan membuangnya pelan.."Gue mau ngomong."
Cowok itu menjeda kalimatnya, sejenak merangkai kalimat-kalimat yang akan diucapkan pada Amela saat ini dengan desir perasaan aneh yang selalu ia dapatkan saat bersama gadis itu. Setelah melihat apa yang terjadi pagi tadi yang membuat seluruh penjuru sekolah gempar karena Amela berangkat bersama dengan Alaska, Rey sama sekali tidak tenang, merasa sudah didahului oleh seseorang, merasa akan kehilangan suatu hal, jadi sebelum semua itu terjadi, ia memberanikan diri untuk berkata jujur mengenai perasaannya kepada gadis itu sekarang, ia tidak ingin menunda-nunda lagi atau mengulur waktu.
Amela masih menunggu Rey untuk melanjutkan kalimatnya, lima detik kemudian Rey bersuara.
"Gue udah lama suka sama, Lo."
Amela mematung, dia tidak menduga bahwa Rey akan menyatakan perasaannya. Lalu, gadis itu melihat sekeliling, yang dimana sudah terdapat banyak orang yang mengerubungi mereka. Sejak kapan dia dikerubungi banyak orang? Padahal lima detik yang lalu keadaan lapangan basket SMA Andromeda hanya di isi olehnya dan Rey saja, lalu bagaimana orang-orang ini muncul secepat kilat, dan mengapa mereka muncul pada saat yang tidak tepat baginya.
Amela bingung harus melakukan apa dan mengatakan apa sebagai jawaban, gadis itu hanya bisa diam tanpa keluar sepatah kata dan kedua manik mata milik Rey yang menatapnya penuh harap yang semakin membuat Amela bimbang.
"Lo mau gak jadi pacar, gue?" Rey bertanya, memperjelas maksud dan tujuannya yang praktis membuat beberapa siswi yang berada disekitar mereka berteriak histeris mendengar apa yang baru saja ia katakan.
Kapten club basket menyatakan perasaan pada putri sekolah!
Breaking news!
"Terima Mel!!"
"Ayo! Jadian! Kalian berdua cocok!"
"Rey... Gue—" gadis itu mengehentikan kalimatnya, bingung harus merespon seperti apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESIRABLE
Novela Juvenil[LIHAT SEBELUM HILANG] [HARGAI SEBELUM PERGI] "a dark figure doesn't mean he is demon" _____ [ S E L E S A I ] "Gue gak nyangka, cewek dengan perdikat baik di sekolah keluyuran malem malem gini, di area balap?" "Tutup mulut, ya?" "Yang Lo suruh tutu...