INDESIRABLE

1K 62 10
                                    

4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. SYARAT TUTUP MULUT

Amela prameysia, gadis berperawakan tinggi dan elegan itu menatap terkejut pada sesosok pemuda tampan dihadapannya. Tidak ada angin tidak ada hujan, dirinya gemetar sekarang.

"Lo—?!"

Menarik tangannya dengan kasar, pemuda itu tersenyum sinis. Membuat Amela mati kutu, apakah dia tertangkap basah sekarang? Apakah masa depannya akan hancur sehabis ini? Pemikiran-pemikiran negatif mulai bermunculan di otak Amela.

"Amela prameysia," ucap cowok itu spontan, Alaska menatap kedua manik mata berwarna coklat itu dengan dingin. "Gue gak nyangka, cewek dengan predikat baik disekolah, keluyuran malem malem gini di area balap?" tanya Alaska tak percaya.

Perihal baiknya Amela cowok itu sedikit mengetahui, melewati pembicaraan beberapa murid tentang gadis itu Alaska percaya bahwa yang kerap kali disebut ratu sekolah itu memang benar adanya.

"Bukan urusan Lo!" Mencoba melepas tangannya dari cengkeraman Alaska, gadis dengan rambut digerai itu meringis merasakan ngilu dipergelangan tangannya akibat digenggam Alaska kuat. "Lepasin!" tegasnya

Cowok itu kembali bertanya, "ngapain?"

"Lepasin, gak?!" Amela kembali mencoba melepas tangannya dengan menyentaknya. "Lo mau apa sih?!" tanya amela sembari menatap Alaska tajam.

Sial. Gadis itu tidak tahu sifat Alaska lebih jauh, apakah dia sedang mencari masalah dengan pemuda yang menjabat sebagai ketua Bargan itu? Raja nya murid murid nakal, pemilik hati dingin dan tatapan mata setajam mata burung elang.

"Lo gak takut gue bocorin soal Lo yang kaya gini?" tanya Alaska, menatap Amela dengan alis naik sebelah, cowok itu sedari tadi tersenyum, seolah senang karena mengetahui sebuah rahasia yang disembunyikan dari orang-orang.

Amela balik menatap Alaska santai. "Ngapain takut, Lo ga punya mulut cabe, kan?" tanyanya, kali ini ia membiarkan tangannya di genggam kuat Alaska.

"Predikat baik Lo, cara mereka mandang Lo. Bakal beda kalau tahu ini." Setelah mengatakan itu, Alaska melepaskan tangan Amela. Lalu berbalik dan meninggalkan gadis pemilik netra coklat itu setelahnya, yang praktis membuat Amela mematung di tempatnya berdiri.

Amela kalang kabut sekarang, otaknya berhenti secara total. Alaska tidak pernah main-main dengan ucapan nya, apa yang ia katakan hari ini pasti akan terjadi besok.

"Ka!"

Gadis itu mengejar Alaska yang belum terlalu jauh, pikirannya berkecamuk sekarang. Entah ada keberanian dari mana hingga Amela menarik kecil ujung jaket cowok itu agar berhenti berjalan, membuat sang empunya berbalik.

INDESIRABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang