[LIHAT SEBELUM HILANG]
[HARGAI SEBELUM PERGI]
"a dark figure doesn't mean he is demon"
_____
[ S E L E S A I ]
"Gue gak nyangka, cewek dengan perdikat baik di sekolah keluyuran malem malem gini, di area balap?"
"Tutup mulut, ya?"
"Yang Lo suruh tutu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
22. SALAH PAHAM
Kaki jenjang Amela berjalan menuruni tangga rumah, setelah menyelesaikan ritual mandinya, gadis itu langsung menuju dapur. Dimana ibunya sedang bertarung dengan peralatan yang terbuat dari alumunium itu, tercium aroma sedap memenuhi segala penjuru rumah Amela.
Bersenandung kecil sembari memasang wajah bahagia, gadis dengan rambut kuncir kuda itu sangat merindukan Ibunda yang tak ia jumpai selama satu bulan terakhir akibat sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Bunda!!"
Menghampiri ibunya yang tengah menggoreng telur mata sapi kesukaan gadis itu, Amela mendekat.
"Enak banget bun! Masak nasi goreng kan?" tanya Amela, berharap nasi goreng adalah menu pembuka hari minggu yang cerah ini.
"Iya, tata piring nya di meja makan, panggil adek juga," suruh wanita paruh baya itu, sembari membawa sebuah wadah berisikan nasi goreng dan di atasnya terdapat telur mata sapi.
"Anya!"
"Makan!!"
oo00oo
Sebuah suara langkah kaki yang terkesan terburu-buru itu membuat tidur Alaska terganggu, membuka manik matanya secara perlahan lahan guna menyesuaikan pencahayaan. Dilihatnya seorang cowok dengan hoodie berwarna putih serta sepatu olahraga melewati nya, Gema nampak terburu-buru terlihat dari raut wajah cowok itu.
"Em! Mau kemana, lo?" Alaska bertanya sebelum Gema hilang di telan pintu.
Iya, Alaska menginap di basecamp Bargan, dia ketiduran di ruang tamu setelah menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game bersama teman-temannya.
"Keluar, ada urusan," jawab cowok bertudung hoodie putih itu.
"Oke!!"
Alaska bangun dari tidurnya, lantas meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku karena jarang berolahraga, terakhir kali lari bersama Amela di taman. Dia tidak sempat ke gym ataupun sekedar melakukan pemanasan.
Ngomong-ngomong soal Amela, Alaska semalaman menunggu sebuah notifikasi atau kabar dari gadis itu, namun nyatanya tidak ada. Meskipun dirinya tahu, bahwa Amela baik-baik saja semalam, namun rasanya ada yang kurang, seolah-olah ia merasa bahwa dirinya tidak penting bagi Amela saat ini, apa gadis itu marah karena dirinya mengingkari janji? Mencoba untuk berfikir jernih dan membuang semua prasangka buruk, yang berhasil membuat cowok itu overthingking ditambah dengan kehadiran Rey yang bisa saja membuat hubungan antara dirinya dengan Amela merenggang.