INDESIRABLE

599 32 3
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14. LUKA LAMA

Suara deru motor mulai berdatangan memasuki gerbang SMA Andromeda, semua pasang mata menatap ke arah segerombolan pemuda dengan motor besar yang sudah menjadi ciri khas mereka itu, membuat semua penghuni sekolah mengalihkan atensi mereka untuk melihat bagaimana anggota Bargan mencuri perhatian mereka satu persatu.

Gelak tawa terdengar dari segerombolan remaja laki-laki itu ketika sang pemilik berbagai macam lelucon mulai mengucapkan beberapa patah kata.

"Suara ikan kayak gimana sih?" tanya Gama menatap para temannya.

Semua mendadak bungkam yang semula bisa menjawab berbagai macam pertanyaan Gama mulai berfikir. Ikan bisa ngomong?

"Kayak manusia sih kalo ikan emas, pernah nonton sinema ikan emas belom, yang tiba-tiba berubah jadi manusia itu loh?" Arjuna menanggapi.

Hendak memukul lengan sahabatnya namun Bagas urungkan ketika tak sengaja dia melihat kepala sekolah menatap ke arah mereka. Satu fakta tentang Arjuna, seorang putra bungsu dari kepala sekolah SMA Andromeda atau lebih tepatnya pemilik.

"Dongeng, Jun!" Gema menimpali.

"Gue tau tau!" seru Arjuna heboh.

"Gimana?" Kelima remaja itu bertanya kepada Arjuna penasaran.

"Plu puk plu puk!" jawab Arjuna, lagi-lagi mengundang gelak tawa dari teman teman.

"Boleh lempar sandal ke muka kepala sekolah gak sih?" tanya Bagas benar-benar emosi.

"Mendadak terkenal Lu Gas!" Alaska menyahut setelah sebelumnya mengirimkan pesan pada seseorang lewat ponsel genggamnya.

"Bukan terkenal lagi, langsung masuk surat kabar! Terus dikeluarin!" Gama mengimbuhi.

"Bapak gue jangan digituin woi, mentang-mentang udah tua bangka lo jadiin bahan candaan!" seru Arjuna diselingi tawanya, anak durhaka memang.

"Tumben Lo gak sama Amela, Ka?" tanya Gema, setelah menyadari jika temannya itu tidak bersama mbak pacar.

Alaska akan berkata namun sudah didahului Bagas, cowok dengan jaket kulit hitam yang bertengger di bahu lebarnya itu sedikit terkejut akan kalimat yang diucapkan Bagas.

"Oh iya! Lo udah ketemu Amela belum kemarin? Tuh cewek ke rumah Lo kemarin sore gue ngomong Lo kena pukul pas tawuran nelponin gue mulu sih," kata Bagas

"Amela?" tanya Alaska memastikan.

"Iya, siapa lagi cewek Lo," jawab Bagas, heran.

INDESIRABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang