INDESIRABLE

455 30 0
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. POSESIF

"Langsung pulang, Mel?" tanya Acha setelah merapikan tas sekolahnya.

"Engga, latihan cheers," jawab Amela sembari memakai tas punggung abu-abu miliknya.

"Sama anak basket?" tanya Acha lagi, masalah cogan ia berada di garda depan.

Amela mengangguk. "Iya, ikut gak?" tanyanya

"Pengen sih." Acha Maheswari nampak berfikir, dia ingin maraton drakor di rumah sembari rebahan dengan ditemani cemilan ringan. Namun, hatinya berkata lain.

"Ya udah ayo! Lo di tribun aja nanti," ajak Amela menggandeng tangan Acha setelahnya.

Acha menoleh ke belakang, menatap Felly. "Fel! Ikut juga dong. Nemenin gue," pintanya

"Ngapain, gue ada extra taekwondo habis ini," tolak Felly.

"Yah...pulang aja deh," putus Acha dengan setengah hati, ia ingin melihat anak basket latihan sekali-kali.

Amela menghela nafas melihat bagaimana Acha memasang wajah lesu, lantas gadis berambut panjang itu melangkahkan kakinya keluar dari kelas setelah mendapatkan satu notifikasi dari seseorang di seberang sana.

Ketika hendak melanjutkan langkahnya keluar pintu, gadis itu mendadak berhenti membuat Acha dan Felly hampir saja menubruk tubuh Amela jika tidak segera berhenti.

"Eh- Ka?" Amela berbalik memutar tubuhnya sembilan puluh derajat, mengurungkan niatnya untuk menuju lapangan basket saat melihat Alaska berdiri di samping pintu kelasnya.

"Ayo pulang," ajak Alaska, menarik tangan Amela dan menggenggamnya.

"Gue ada latihan cheers, Lo pulang duluan aja."

"Cheers doang?" tanya Alaska memastikan.

"Sama anak basket."

Jawaban dari Amela membuat cowok dengan mata setajam burung elang itu menatap gadis di depannya utuh-utuh, sedikit merasa janggal.

"Ya udah gue ikut," balas Alaska dengan begitu entengnya. "Sekalian nunggu Lo."

"Tapi gue bawa motor sendiri." Amela berusaha meyakinkan Alaska yang sialnya dia Alaska, si cowok keras kepala.

"Ya ngga apa-apa, gue bosen di rumah lagian," ujar Alaska melepaskan genggaman tangannya dari Amela. "Nanti juga anak Bargan ngikut gue."

INDESIRABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang