13. TAWURAN
Panas matahari menyengat kulit mereka, lima remaja laki-laki yang tengah berlari mengelilingi lapangan SMA Andromeda. Dihukum lima kali putaran karena tidak mematuhi aturan sekolah, meskipun hanya Lima putaran lapangan SMA Andromeda sangatlah luas. Tidak terasa lelahnya karena di jalani bersama-sama, lebih lebih jika bersama sahabat, hal itu yang dirasakan oleh Alaska, Bagas, Gema, Gama dan Arjuna. Kelima remaja laki-laki itu sudah seperti saudara karib, kemana-mana selalu bersama, dihukum pun juga bersama.
Sembari berlari memutari lapangan mereka melontarkan lelucon hingga berhasil memecahkan suasana dan tak terasa bahwa mereka sudah lima kali putaran, malahan hampir lebih.
"Kita memang ditakdirkan untuk bersama, ya?" tanya Arjuna berteriak, mendadak mengeluarkan kalimat puitis.
"Dihukum aja barengan." Bagas menyahut dari depan sembari tertawa.
"Ini namanya sehati, terikat sama benang merah, ya gak?!" Gama balas berseru mengundang gelak tawa dari keempat temannya itu.
"Bisa diem gak!" Gema meluapkan emosinya yang sedari tadi ia pendam, terduduk di rerumputan karena lelah.
"Situ saha?" tanya Bagas iseng.
"Kenal?" sambung Gama kepada Gema yang tengah mengelap keringatnya, amnesia kepada saudaranya sendiri.
Gema hanya memutar bola mata malas.
"Ke kantin kuy!" Gama berdiri dari duduknya, ketika para cacing diperutnya ingin diberi makan.
"Kuy! Laper banget nih perut gue," balas Arjuna ikut berdiri, lalu ia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling dan menangkap seorang siswi tengah berdiri di ujung koridor dan menatap ke arah mereka. "Ka Ka!!"
Alaska menoleh menatap Arjuna dengan tanda tanya begitu pula para teman-temannya.
"Ada yang nyariin," tunjuk Arjuna ke arah kanan, membuat yang lainnya juga ikut melihat ke arah Amela.
"Mentang-mentang udah pacaran, dibawain minum segala," papar Bagas seraya berdiri setelah melihat keberadaan Amela dengan sebotol air putih ditangannya, yang tentunya untuk Alaska.
Alaska berdiri dari duduknya dan berjalan ke ujung koridor menghampiri Amela Prameysia, diikuti oleh para temannya. Alaska saat ini seperti seekor induk ayam, yang kemana-mana selalu di ikuti oleh anak ayamnya.
"Lo jadi cowok ngerepotin Ka," lontar Gema.
"Perhatian namanya, Em!" seru Alaska membalas perkataan Gema, tersenyum manis menghampiri Gadis berambut panjang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDESIRABLE
Teen Fiction[LIHAT SEBELUM HILANG] [HARGAI SEBELUM PERGI] "a dark figure doesn't mean he is demon" _____ [ S E L E S A I ] "Gue gak nyangka, cewek dengan perdikat baik di sekolah keluyuran malem malem gini, di area balap?" "Tutup mulut, ya?" "Yang Lo suruh tutu...