TWELEV

51.9K 2.8K 6
                                    


•••

Penulis:
Ziialpheratz

•••


Dikamar tidur, Davina memandangi Syaquel yang masih setia bergelung diatas tempat tidur. Pria itu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, mencoba menghalangi cahaya matahari yang menerobos kedalam kamar melalui kaca balkon.

"Kak, bangun." Davina mengulurkan tangan, mencoba membuka selimut.

Tidak ada gerakan dari Syaquel.

"Kak bagun! Ada temen, nya, tuh di depan."

Masih tidak ada gerakan.

"Kak Syaquel! Bangun! Mau jam delapan!" Kesal, Davina menarik selimut yang menutupi Syaquel dengan paksa. Membuat Syaquel mengerang dengan ketidakpuasan.

"Akhh...apaan, sih? Hoam..." Suara yang keluar dari bibir Syaquel serak dan malas, membangun kesan sexy pada suaranya.

"Ada temen kaka, tuh."

"Heh?" Syaquel bangun, dia duduk bersandar dikepala tempat tidur. Mengucek matanya. "Siapa?"

"Katanya namanya Alison." Jawab Davina. Dia melanjutkan. "Cepet bangun! Masa ngebiarin tamu nunggu, sih."

Dengan malas, Syaquel turun dari kasur, berjalan keluar dari kamar tanpa mandi terlebih dahulu.

"Mandi dulu, Kak!"

"Males, nanti aja."

Setelah itu, punggung Syaquel menghilang dibalik pintu. Davina menghela nafas.

Syaquel keluar dari kamar, dia melihat Alison yang tengah duduk diatas sofa dengan kesal.

"Ngapain lo kesini?!" Gerutu Syaquel, bertanya dengan ketus.

"Nengok penganten baru, emang salah?" Canda Alison dengan penuh ejekan, lalu, dia melanjutkan dengan nada yang sama. "Lagian lo bangunnya siang amat, begadang semalem sama istri?"

Syaquel duduk disofa seberang Alison, melirik pria itu dengan malas. "Bacot."

Alison mengangkat alisnya, menatap Syaquel dengan tatapan menggoda. "Jangan bilang lo gak 'nganu' lagi selain malam itu?"

"Diem." Tegur Syaquel saat dia melihat Davina keluar dari kamar dengan beberapa pakaian kotor, berjalan menuju mesin cuci yang ada didapur.

Alison mengikuti tatapan Syaquel, dia berkata. "Tapi menurut gue lumayan kok, ya, emang sih kalo dibandingin secara fisik sama Rayana-"

"Lo bisa diem gak, sih?"

Membuat suara 'Ck', Alison memutar bola- mata nya dengan malas. Dia akhirnya tidak lagi berbicara, hanya meraih sebuah toples berisi camilan diatas meja kaca.

Suara dengungan mesin cuci dan dentingan dari alat masak terdengar sangat nyaring di dapur.

Dengan penuh rasa ingin tau, Alison melirik. Sangat tertarik.

Syaquel kesal, sahabatnya ini terus saja melihat kearah dapur
Alhasil, dia menangkup pipi Alison dan dengan paksa memalingkan wajahnya dari dapur.

"Jangan diliatin terus!"

"Pelit banget, cuma liat doang padahal." Cabik Alison.

"Mau ngapain, sih, lo kesini?" Tanya Syaquel.

"Oh, hampir aja gue lupa." Alison menepuk jidatnya dengan dramatis, merogoh saku jeansnya, mengeluarkan sebuah kertas segi empat berukuran kecil berwarna hitam. Menyerahkannya pada Syaquel.

"D'Dizy?"

"Party pembukaan club night nya Delon yang baru."

"Bukannya dia udah punya tiga?"

"Biasa, lo, kan, kenal Delon. Dia hobi banget cari nafkah dengan cara yang gak halal." Alison menjawab dengan nada bercanda.

Delon yang dimaksud Alison adalah anak satu tongkrongan dengan mereka. Ayahnya adalah salah satu anggota wakil rakyat, tapi anaknya sama sekali tidak berniat mengikuti ayahnya di pemerintahan. Malah, dia lebih tertarik pada bisnis, apalagi Club night nya sudah punya tiga cabang dan ditambah empat dengan yang baru.

"So halal, lo!" Cibir Syaquel.

Mereka berdua mengobrol, sampai akhirnya suara Davina mengintrupsi keduanya.

"Kak, makanannya udah mateng." Davina menghampiri Syaquel dan Alison. "Kakak mau makan dulu atau mandi dulu?" Tanya Davina pada Syaquel.

Syaquel menjawab. "Makan."

Davina mengangguk, mengalihkan tatapannya pada Alison. "Kak Al makan juga ayo!" Ajaknya dengan sopan.

Alison tersenyum sumringah. "Gak pa-pa, nih?"

Davina buru-buru membalas. "Gapapa, atuh. Masa gak boleh."

Syaquel melirik Alison demgan sinis, mendengus dengan tidak suka. Yang dilirik sinis malah mengabaikan, mengikuti Davina ke dapur.

Syaquel menyusul.

To be continued.

Ditulis: Senin 27 september 2021

SYAQUEL: Young DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang