NINETEEN'

54.2K 2.7K 6
                                    

[Berisi adegan yang tidak pantas dibaca anak dibawah umur. Harap bijak memilih bacaan. Bila ada pembaca yang tidak nyaman dengan bab ini, mohon di skip.]

•••

Penulis:
Zii_alpheratz

•••

"Ah...kak-pengeuh...pipis...hah." Diantara desahannya, Davina menyuarakan apa yang dia rasakan dengan susah payah. Suaranya terputus-putus, selingi leguhan dan desahan.

Syaquel tidak berhenti menghentakan pinggulnya, lidahnya ada di telinga Davina, mengulum dan menjilat telinga milik istrinya. Dia berkata dengan nada tertahan. "Hah...keluarkan."

Semakin cepat gerakan pinggul Syaquel, tangannya juga dengan nakal meremas dengan kasar benda bulat seputih salju di dada Davina.

Kadang-kadang, kepalanya turun, dengan rakus menghisap puting Davina yang memerah karena ulahnya.

Karena apa yang Syaquel lakukan, Davina tidak mampu lagi menahan apa yang sendari tadi mendesak keluar, tubuhnya seketika mengejang, mendesah dan meleguh dengan keras. Mencengkram bahu Syaquel dengan satu tangan dan tangan lainya mencengkram bantal dibawahnya.

"Ah!"

Tubuh Davina bergetar dengan hebat. Ngomong-ngomong, sudah hampir dua jam mereka bermain diatas tempat tidur tapi Syaquel belum berniat menyelesaikan kegiatan panasnya.

"Kak...ah...udah-" Davina sangat lelah, dia memohon pada Syaquel untuk berhenti.

Syaquel membenamkan kepalanya di ceruk leher Davina, berbisik dengan pelan. "Sebentar lagi."

Dia baru keluar sekali, menanamkan spermanya sedalam-dalamnya dirahim Davina. Dan sekarang, dia mencoba meraih untuk kedua kalinya.

Lima belas menit kemudian, tepat ketika jarum jam bergeser pada angka sebelas, geraman keras dari Syaquel terdengar, seperti binatang buas yang mengeluarkan geraman kepuasannya.

Telapak tangan yang meremas dada Davina mengerat, dia membenamkan Syaquel kecilnya sedalam mungkin pada milik Davina.

Untuk kedua kalinya, sejumlah besar sperma masuk memenuhi bagian terdalam milik istrinya itu.

"Argh!"

"Ah!"

Saat itu juga, Davin mendapatkan keluar untuk yang ke empat kalinya.

Mereka berdua terengah-engah diatas tempat tidur. Syaquel ambruk diatas tubuh Davina, keringat keduanya bercampur dan Davina bahkan sudah tidak bisa mengangkat kelopak matanya lagi karena terlalu lelah.

Cengkraman tangannya di bahu Syaquel mengendur, beralih jatuh diatas kasur.

Syaquel yang masih menikmati sisa-sisa kenikmatan, masih aktif menggerakan pinggulnya dengan pelan. Tapi dia tau Davina sudah sangat lelah dan dia juga tidak melanjutkan.

Karena terlalu lelah, Davina tertidur. Syaquel juga lelah, terlalu malas untuk bergerak pindah. Jadi, dia juga tertidur dengan posisi itu.

Hingga pagi menjelang.

•••

Syaquel masih ingat dengan jelas apa yang terjadi hingga menyebabkannya 'kepanasan'.

Kemarin sore, dia berkumpul bersama beberapa temannya di klab malam milik abi. Dia hanya minum cola didalam gelas, sama sekali tidak menyentuh alkohol.

Tapi entah mengapa, saat pulang kerumah dia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Bahkan pada saat di perjalanan pulang, dia sudah merasakan gairahnya disana.

Syaquel pulang kerumah, langung mengguyur tubuhnya dibawah pancuran air dingin. Dia pikir, gairahnya akan mereda sehingga akhirnya setelah menghabiskan hampir setengah jam dikamar mandi, dia keluar.

Mendapatkan tatapan aneh dari istrinya.

Tapi siapa yang tau ketika berbaring bersama istrinya di kasur, dia sama sekali tidak bisa tidur. Berguling-guling untuk membuatnya merasa nyaman.

Tapi akhirnya dia tidak bisa menahannya.

Syaquel bukan lelaki yang tidak tau apa yang terjadi padanya setelah kejadian semalam. Itu afrodisiak.

Tapi dia sama sekali tidak tau siapa yang sudah membubuhkan afrodisiak kedalam colanya.

Pagi ini, setelah lelah bergelung dengan istrinya sepanjang malam, Syaquel dibangunkan oleh Davina yang menepuk-nepuk pipinya.

"Kak...kak Syaquel bangun, ih!"

"Kak bangun! Berat tau!"

Syaquel terbangun, hal yang pertama dia lihat adalah leher istrinya. Ah...dia lupa tertidur tanpa pindah semalam.

"Sabar." Gumam Syaquel dengan malas. Dia bangkit dari tubuh Davina, lupa jika milik keduanya masih terhubung -saat Syaquel menyingkir, suara 'Clop' dan diiringi dengan leguhan Davina terdengar.

Dan dia juga merasa nikmat ketika miliknya terlepas dari milik Davina.

"Gak bisa, ya, pelan aja?!" Kesal Davina. Dia kesal dan juga malu ketika mengingat apa yang terjadi semalam.

Tapi Davina sama sekali tidak merasa tidak nyaman. Dia malah merasa sangat nyaman karena dia juga menikmati. Menikmati apa yang Syaquel lakukan padanya.

"Sorry, lupa kalo masih nyambung." Ucap Syaquel tanpa rasa bersalah.

Davina bergegas turun dari tempat tidur dengan selimut ditubuhnya, dia memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai ketika suara Syaquel terdengar.
"Bisa gak jalan gak?"

"Bisalah."

"Oh, dulu waktu pertama kali lo gak bisa sampe jatoh-"

"Kak!" Kesal Davina. "Kakak mendingan pake baju sana!"

To be continued.

P.s. Afrodisiak: obat perangsang.

Ditulis: Rabu 27 Oktober 2021.

SYAQUEL: Young DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang