15. SPESIAL IKON 6 TAHUN

914 110 0
                                    

Pada akhirnya Jagat tidak jadi mengantar Gemi pulang dan ia langsung berangkat bimbel. Sementara Gemi sendiri memang tidak berharap diantar pulang dan memang ia merasa baik-baik saja pascaminum obat. Namun sebelum berpisah, Jagat meninggalkan pemberitauan yang membuat Gemi membara.

Apa itu? Berikut, cuplikannya.

"Mbak, Kamu gak inget gimana kejadian sebelum Mbak hibernasi?" tanya Jagat sambil berdiri.

Gemi otomatis mendongak, "Emangnya Aku beruang, hibernasi!"

"Mbak, lho, yang ngomong, bukan Aku." balas Jagat.

Gemi mendengus, "Kejadian yang mana?" ia menanyakannya.

"Mbak jatuh tersungkur di depan situ, gak ingat?" bilang Jagat sambil menunjuk TKP.

Gemi mengikuti petunjuk Jagat, ia berusaha memutar ingatannya yang tadi. Supaya mempercepat daya ingat Gemi, Jagat berinisiatif menunjukkan gambar dari gawainya.

"Nih, kalo lupa." sampai Jagat.

Gemi melotot melihat penampakan dirinya bak ikan paus yang terdampar di darat. "Itu beneran Aku?" ia meragu.

"Emang siapa lagi?" Jagat berucap pasti.

Gemi merunduk, kepalanya bak kerupuk dicelup ke air. "Kamu, kok, jahat banget, sih, bukannya nolongin malah diabadiin!" Gemi mendongak sembari memarahi tindakan Jagat.

"Aku udah bantuin Kamu, Mbak!" Jagat membela diri.

"Bantuin sebelah mananya? Wong Kamu aja malah jadiin aibku kesenanganmu gitu." Gemi tetap mengeyel.

"Mbak gak terpikirkan, gimana Mbak bisa tidur di situ?" Jagat melembar balik tanya sambil tangannya bersedekap.

"Tidur di sini? Bukannya..." Gemi berpikir. "Kamu mindahin Aku, ya!" Gemi mengegas omongannya.

"Emangnya Mbak mau dibiarin di sana aja?" Jagat membalas cepat, tidak kalah ngegasnya.

"Yea, enggak, sih." Gemi menggeleng naif. "Tapi, gimana caranya Kamu mindahin Aku? Gak mungkin, kan, Kamu gendong Aku ke sini?" Gemi menatap penuh tanya pada Jagat.

Jagat menyeringai, "Buat PR soal itu, oke? Bye!" ia main nyelonong pamit.

"Eh, wedhus! Jawab dulu kenapa, sih! Jangan membuatku penasarannnn...!" teriak Gemi percuma.

...

Jagat makan malam bersama mamanya di rumah kali ini. Dewi tidak begitu sibuk dan jadwal bimbel Jagat pun tidak banyak. Dewi membelikan masakan kesukaan Jagat, sedangkan Jagat yang menyiapkan nasinya. Perlu diketahui, Dewi tidak pandai memasak.

"Mama dengar Kamu punya pacar, beneran?"

Jagat yang sedang meneguk air putih otomatis tersedak mendapat pertanyaan tersebut.

"Dengar dari mana?" Jagat malah balik bertanya.

"Dari mana-mana, informan Mama, kan, banyak." Dewi merahasiakan narasumbernya.

Jagat melanjutkan suapan yang tertunda karena keselak barusan. "Itu gak benar, Aku gak punya pacar." Jagat meluruskan.

"Ayolah, sayang. Kamu tidak perlu malu begitu dengan Mama. Mama akan menerima cewek itu jika Kamu bersedia mengenalkannya." bujuk Dewi yang merasa anaknya malu-malu meong.

"Aku beneran." Jagat tegas menyangkal.

"Beneran punya pacar?" Dewi malah salah persepsi.

Jagat menghentikan kunyahannya seraya menatap Demi. "Aku tidak punya pacar." perjelasnya lagi.

SARANGHAE, MBAK! [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang