17

838 110 5
                                    

"Dia sekertaris Saya." tiba-tiba muncul suara lain yang mengejutkan Gemi sendiri. Bulu kuduk Gemi sontak meremang manakala tahu pimilik suara tersebut.

"Se-sekertaris?" Putri terbata-bata melongo.

"Kenapa memangnya jika Gemintang sekertaris Saya? Ada yang salah?" sambar Dirman Semesta, sosok yang menggemparkan Gemi dan Putri.

"Bu-bukan begitu, maksud Saya-"

"Jika Kamu menilai ketidakpantasan Gemi sebagai sekertaris Saya hanya karena penampilannya, kerja sama antara PT Berkah Abadi dan perusahaan ini perlu dikaji ulang." Dirman Semesta melakukan pembalasan yang super menohok sekali, sampai mengsekakmat lawan bicaranya.

"Tidak, Pak Dirman. Saya tidak bermaksud begitu. Semoga Pak Dirman masih berkenan meneruskan kontrak kerja sama dengan Kami. Saya mohon maaf." Putri segera mengklarifikasinya seraya membungkuk hormat.

"Tujukan permintaan maafmu itu pada sekertaris Saya, karena dia yang Kamu rendahkan." balas Dirman Semesta hampir membuat Gemi lupa menapak di darat.

"Maafin Aku, Gem." Putri patuh melakukan.

Gemi senyum kikuk, ia bingung mesti bagaimana menyikapi adegan tidak terduga ini.

Usai meminta maaf, Putri buru-buru angkat kaki dari sana. Tentu ia tidak mau menjadi penyebab rusaknya hubungan antara kedua perusahaan.

Dirman Semesta menghadap ke Gemi, lalu berkata, "Tidak perlu terharu dan menjadikan Kamu kagum pada Saya. Semua itu tadi, hanya kebetulan saja." lontaran tersebut bikin kepala Gemi otomatis mendidih.

Sosok atasan tersebut pun melenggang pergi. Menyisakan sejuta umpatan yang hanya bisa tertahan di batin Gemi.

Gemi meremat tangannya kuat-kuat, ingin menyalurkan rematan ke muka orang itu tapi takut dipulangkan dan romusa lagi. Jadi, hanya bisa diempet.

Wedhus kere, dengkul mlocot! Siapa juga yang mau makasih-makasihan, cuih! Ra kere! *

*silahkan tanya tetangga atau mbah google terjemah terkait umpatannya ✌

...

"Yo... Ayo... Ayo, tim Jaguar... Kuyakin... Kita bisa... ayo, ayo, ayo!"

"Jaguar semangatttt...!"

"Jaguar pasti bisa!"

"Kami padamuuuu!!!"

Seruan semangat para pendukung Jaguar bergelora menyemarakkan pertandingan hari ini. Ditambah tabuhan drum dan teriaan-teriakan para penggemar Jagat, permainan semakin membara. Tidak sia-sia juga Jagat punya penggemar.

"Am, Bim!" Jagat mengepalkan tangan ke udara untuk kedua sahabatnya yang ikut bertanding.

Bima dan Amar bersatu melengkungkan tangan ke atas membentuk hati. "Love you, Gat!" balas mereka menuai sorakan heboh para penonton.

Jagat merunduk menutup wajah, duo sahabatnya itu malu-maluin. Ia ingin mengacungkan jari tengah, tapi sayangnya ia harus menjaga citra baiknya. Alhasil, ia menyamarkan acungan jari tengah saat pura-pura menyibak poni ke belakang.

Amar dan Bima tahu umpatan tersirat itu, mereka hanya terkekeh bersama dan kembali fokus pada pertandingan.

Pertandingan antara Tim Jaguar dan Tim Macan makin memanas seiring bergulirnya waktu. Kedua tim saling serang gawang dan beberapa kali tembakan meleset hampir membahayakan kandang masing-masing. Bukan hanya para pemain yang saling beradu, pelatih kedua belah pihak juga saling mengaba-aba dari pinggir lapangan.

SARANGHAE, MBAK! [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang