𝐈𝐕. R2U

518 94 3
                                    

───

"Kau mau pergi kemana?" Tanya Jaehyun pada Mingyu.

"Aku akan pergi ke caffe Yuna, dia baru datang kemarin," jawab Mingyu.

Pria Kim itu segera merapihkan pakaiannya dan pergi begitu saja. Tapi, Jaehyun langsung menghentikan langkah Mingyu. Jaehyun mendekat, "Boleh aku ikut?"

"Jangan buat istrimu marah, nanti aku juga yang disalahkan," tolak Mingyu.

Mingyu benar-benar tidak bisa membawa Jaehyun, Mingyu sama sekali tak keberatan jika Jaehyun ikut. Tapi, ada tapinya ... Chaeyeon akan marah jika tau suaminya pergi menemui Yuna. Perempuan yang awalnya akan dijodohkan dengan Jaehyun, tapi anehnya malah menikah dengan Chaeyeon.

"Chaeyeon biar menjadi urusanku," keukeuh Jaehyun, pria itu masuk ke dalam lift terlebih dahulu membuat yang lainnya melongo. Ada apa dengan Jaehyun? Se-penasaran itukah pada sosok Yuna? Sosok yang selalu mereka bicarakan dibelakang Jaehyun, mereka tidak mau mencari ribut dirumah tangga orang.

"Mau bagaimana lagi," Jungkook mengedikkan bahunya. Pria itu berjalan disusul Eunwoo dan Mingyu yang terlihat pasrah. Jaehyun bilang, jika Chaeyeon marah, maka Jaehyun sendiri yang akan mengurusnya.

Sesampainya disana, caffee tidak terlalu ramai karena jam makan siang sudah lewat. Kenapa ke-4 pria ini malah berkeliatan? Katanya, "Kami ini bosnya, jadi mau pergi kemanapun bisa".

Eunwoo mendorong kursi roda Jaehyun. Ke-4 pria itu menarik perhatian mengunjung dan juga Eunseo dan Eunbi. Semua terdiam, betapa tampannya mereka. Seperti tak ada celah, mereka benar-benar sempurna. Tidak mungkin kan mereka masih lajang? Mana ada perempuan yang menolak untuk berkencan dengan pria tampan seperti mereka.

"Ada apa? Kenapa mereka datang secara mendadak?" Tanya Eunseo pada Eunbi, tangannya ia gunakan untuk memegang dadanya, jantungnya berdetak lebih cepat.

"Aku ingin bertemu pemilik caffee nya, apa dia ada disini?" Tanya Mingyu.

"Oh Nona Choi? Ada diruangannya. Ruangannya berada dibelakangmu," jawab Eunbi.

Semuanya menoleh ke belakang, secret place. Mingyu mengetuk pintu itu sebanyak dua kali. Tak lama pintu terbuka, Yuju hampir saja terjungkal karena terlalu kaget. Ada apa ramai-ramai? Pria semua. Yuju tersenyum pada Mingyu, lalu tatapannya beralih pada Jaehyun yang duduk dikursi roda.

Yuju segera mengalihkan tatapannya, mempersilahkan mereka masuk. Tak lupa, Yuju meminta Eunbi untuk membuatkan minuman. Yuju benar-benar bingung hendak berbicara apa, meskipun sudah kenal lama ... tetap saja disini ada Jaehyun.

Ini adalah pertemuan pertamanya setelah 4 tahun, pertemuan terakhirnya adalah saat Jaehyun bertunangan, saat menikah Yuju sama sekali tak menampakkan wajah. Lebih terkejut melihat Jaehyun duduk dikursi roda. Kakinya terlihat besar dan banyak luka. Apa yang terjadi di 4 tahun ini? Semuanya, semakin tampan. Mereka adalah teman sekolahnya.

Brak!

"SPADA!" teriak Eunha.

Semua menoleh pada Eunha yang baru saja membuka pintu dengan kencang. Eunha membulatkan matanya saat melihat Jungkook, suaminya ada disini, ada urusan apa ia disini?

"Ya! Kenapa tidak bekerja, ada urusan apa kau dengan Yuna?" Tanya Eunha, galak.

"Aku berkunjung sebentar kesini, memangnya tidak boleh?" Tanya Jungkook.

"Alasan, hampir setiap hari kau berkumpul bersama mereka. Kantor kau abaikan," amuk Eunha.

Diam-diam Jaehyun menatap Yuju, jadi dia adalah Yuna? Perempuan yang selaku dibicarakan teman-temannya, apalagi Mingyu. Jaehyun terus menatap Yuju sampai sang empu menyadari tatapannya. Tatapannya bertemu, mereka terdiam. Yuju mengepalkan tangannya, sedangkan Jaehyun terlihat sangat santai.

Luka lama terbuka kembali, menyakitkan. Banyak yang ingin Yuju tanyakan? Mengingat Jaehyun lupa ingatan, membuat Yuju kembali menahannya. Yuju mendapat kabar dari Yura jika Jaehyun belum juga sembuh, belum mengingat semuanya.

───

Setelah 2 jam Yuju habiskan untuk berdiam karena keadaan benar-benar canggung. Akhirnya mereka semua pulang, termasuk Eunha. Namun, tak lama dari itu Mingyu kembali ke caffee. Yuju pikir ada yang tertinggal, tapi tebakannya salah.

"Aku tau kau bingung dengan semua ini? Bingung kenapa Jaehyun duduk dikursi roda," ucap Mingyu.

"Aku tidak peduli," elak Yuju.

"Jaehyun mengalami kecelakaan lagi, kakinya patah dan sekarang sedang dalam masa pemulihan. Jaehyun juga bekerja dirumah, sehari-harinya dia habiskan diruang kerja. Jaehyun mempunyai putri berusia 3 tahun bernama Jung Yena, meskipun itu bukan anak kandung," jelas Mingyu.

Yuju menoleh, bukan anak kandung? Memang benar Yena bukan anak kandung mereka berdua. Jadi, "Saat itu Chaeyeon hamil, namun saat usia kandungannya menginjak umur 3 bulan, Chaeyeon keguguran, dia terlalu lelah. Darisitu mereka memutuskan untuk mengadopsi Yena, yang baru lahir," lanjut Mingyu.

"Bagus jika mereka bahagia, kau tak perlu--

"Chaeyeon akan marah jika aku membahasmu didepan Jaehyun, Chaeyeon sama sekali tak membantu Jaehyun mengingat, Chaeyeon hanya akan membantu Jaehyun mengenalkan orang penting pada Jaehyun,

Sekarang Chaeyeon bekerja sebagai manager disalah satu perusahaan orangtuanya. Yena dititipkan pada pengasuh karena Eunkyung ahjumma tak bisa mengurus Yena sepenuhnya,"

Yuju diam, dia harus merespon apa. Selama empat tahun ini banyak sekali yang terjadi. Awalnya Yuju tidak akan kembali, karena pastinya dia akan bertemu lagi dengan orang-orang itu. Saat ini yang bisa Yuju lakukan hanya mengangguk, "Apa Chaeyeon tau aku pulang?"

Mingyu mengangguk, "Jelas tau, tapi kau yakin Jaehyun belum sembuh?" Tanya Mingyu.

"Apa maksudmu?"

"Saat aku pergi kesini, dia terlihat antusias. Jaehyun selalu menuruti perkataan Chaeyeon, tapi kali ini Jaehyun melanggar," jelas Mingyu.

"Entahlah, maupun ingat atau tidak. Sama sekali bukan urusanku, jadi stop membahas Jaehyun didepanku. Kau tega menghancurkan usahaku untuk melupakannya?" Ketus Yuju.

"Ah .. kau pergi ke Canada untuk melupakan Jaehyun? Rupanya kau benar-benar menyukai Jaehyun, sejak kapan?"

"Ck! Jangan banyak tanya, aku pusing!"

Mingyu tergelak, tertawa hingga air matanya keluar. Mimik wajahnya sangat kentara, Yuju itu mudah ditebak. Tak pandai berbohong, takdirnya seperti itu. Yuju membuang wajahnya, ia akui malu saat Mingyu sadar akan sesuatu.

Bodoh, harusnya tidak seperti itu!!

"Lebih baik kau kembali bekerja, aku sibuk!"

Yuju meninggalkan Mingyu yang masih tertawa, Mingyu menatap pintu ber cat putih itu dengan senyum tipis. Choi Yuna, perempuan yang kini terlihat dewasa dari luar, namun dalamnya tetap sama, seperti anak kecil.

───

How about this part?
Next? jangan lupa beri bintang dan komen sebanyak-banyaknya.
Berkomentar dengan kata-kata yang baik yaa
See you !!

[√] RUNNING 2UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang