Part 34

1K 88 7
                                    

"Alesya belum maafin kita ya pah?"tanya Alena  menatap sendu foto Alesya yang terpajang apik dikamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alesya belum maafin kita ya pah?"tanya Alena menatap sendu foto Alesya yang terpajang apik dikamar mereka.

"Alesya belum maafin kita ya pah?"tanya Alena  menatap sendu foto Alesya yang terpajang apik dikamar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati Alena merasakan perih saat melihat senyum lebar yang terpatri indah di wajah putrinya tersebut.

Sebagai ibu pun belum pernah dia membuat putri kecilnya tersenyum walaupun setipis kertas.

5 tahun ini benar-benar berhasil membuat Alena merasakan penyesalan karena tidak bisa menjadi ibu yang baik.

Setiap malam dia selalu dihantui oleh mimpi buruk dimana Alesya menatapnya tajam seakan-akan amat membencinya.

Bramantyo yang sedari tadi tengah fokus membaca ulang rentetan email yang Alesya kirimkan dulu pun mendongak menatap istrinya.

"Dia pasti butuh waktu mah,sabar ya?"ujarnya menenangkan kemudian mendekati istrinya untuk dipeluk.

Jika kalian berfikir Bramantyo baik-baik saja,maka salah.5 tahun ini keluarga Bramantyo dibayangi rasa bersalah yang teramat besar sehingga membuat tidur mereka tidak nyenyak.

Itu juga yang dirasakan Bramantyo,setiap malam dia hanya akan membaca email yang pernah Alesya kirimkan dulu lalu menangis semalaman diruang kerjanya hingga ia tertidur sendiri karna kelelahan.

"Apa dia akan memaafkan kita,setelah apa yang kita lakukan dulu?"

Bramantyo hanya terdiam lalu melepaskan pelukannya beralih mengusap bahu sang istri.Dia benar-benar tidak bisa menjawab.Karna dia tidak bisa menjamin apakah putrinya tersebut bisa memaafkan mereka atau sebaliknya.

Misalpun dia yang berada di posisi Alesya,dia pasti akan membenci orang-orang yang sudah menyakitinya.

Ingatannya melayang ke 3 tahun lalu,dimana papanya menelfon bahwa Alesya sudah sadar dari komanya namun tidak bisa ditemui.Karna Alesya mengalami trauma yang membuatnya ketakutan hanya untuk berhadapan dengan laki-laki dewasa.

Lalu setelah itu,dia tidak lagi mendapatkan kabar apapun.Yang bisa ia lakukan adalah mengirimi pesan ke Putra yang 1 tahun lalu resmi menjadi tunangan Reina untuk menanyakan apakah putrinya baik-baik saja walaupun tidak pernah mendapatkan balasan.

ALESYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang