Part 4

771 88 4
                                    

Hai👋aku kembali lagi everyone,ada yang nungguin?aku harap si ada.
Btw enjoy bacanya.


📞....

"Lagipula kenapa si lo nggak tinggal dirumah aja?"tanya Aletha dari seberang sana.
"Gue pengen mandiri"ucap Alesya.

Tadi saat akan pulang,Alesya bilang bahwa dia akan tinggal di apartemen nya.

Setelah itu dia langsung melaju menggunakan motornya meninggalkan Nathan dan Aletha yang masih berdiri didepan cafe.

"Udah dulu ya Tha?Lo harus istirahat.jangan lupa minum obatnya"ucap Alesya.
"Oke.Good night Sya.Assalamualaikum"
" Waalaikumsalam"

Tuut...

Alesya menatap kosong ponselnya setelah menekan tanda merah untuk mengakhiri sambungan teleponnya bersama Aletha.

Lalu beranjak mematikan lampu kamarnya,bergegas untuk tidur.


Bruk

"Cepet lakuin!"perintah salah satu gadis yang diangguki semangat oleh kedua temannya.

"Ayo kita buat hair style yang baru buat lo Sya"bisik gadis itu.
"To-tolong jangan eonnie"mohon Alesya.

Dia berontak tapi kekuatannya kalah dibandingkan dengan 3 perempuan yang ada dihadapannya kini.

Tanpa menunggu lama,ketiganya segera memotong rambut Alesya dengan berantakan.

"Gara-gara lo eomma gue selalu ngebanding-bandingin antara lo sama gue,dan gue nggak suka dibandingin,apalagi sama bocah umur 14 tahun kayak lo.Karna Lo juga Taeyong jadi berpaling dari gue"ucap gadis didepan Alesya sembari membungkam mulut Alesya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya sedang sibuk membuat garis yang cukup panjang dilengan Alesya dengan cutter.

Alesya hanya bisa menangis saat ini,tubuhnya pun sudah tidak bisa melawan lagi karena kedua bahu,juga tangannya ditahan oleh mereka,bahkan kakinya pun diduduki agar tidak bisa bergerak.

Keadaan Alesya saat ini tidak bisa dibilang baik baik saja,darah yang keluar dari setiap sayatan yang ada di tubuhnya,rambut indah sepunggungnya hilang berganti rambut sebatas telinga yang berantakan,lebam lebam  juga ada beberapa luka bakar dikulitnya karena bersentuhan dengan api yang mereka gunakan untuk membakar ujung ujung rambut Alesya.

Ketiganya membawa ember berisi air bekas pel,lalu setelah itu
Byur....


Alesya terbangun dari mimpinya dengan keringat dingin didahinya juga nafas yang tidak beraturan.

Segera saja dia menyalakan lampu tidur disebelahnya kemudian meminum air putih diatas nakas.

Setelah tenang,Alesya menatap lengannya tepat pada bekas luka berbentuk garis disana.

'ingatan itu lagi'



--Senin Pagi

Berbeda dengan murid kelas 10 dan 11  yang kini tengah melaksanakan tes semester.

Pagi ini Pak Agung selaku kepsek mengumpulkan seluruh murid kelas 12 untuk diberi beberapa wejangan.

"Bapak harap kalian memilih jurusan yang memang kalian inginkan,itu akan memudahkan kalian nantinya.Saya rasa cukup.Setelah ini masuk kekelas masing masing karena masih ada beberapa bimbingan dari wali kelas masing-masing untuk persiapan ujian.Bapak permisi ,Assalamualaikum"tutup Pak Agung setelah satu jam lamanya mereka berkumpul diaula.

ALESYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang