Part 15

408 56 8
                                    

Hai!aku up hari ini!masih ada yang melek? Btw,kangen nggak?!apa cuman aku doang yang kangen sama para pembaca yang teladan ini?

Pada penasaran nggak sih sama kelanjutannya?kalo penasaran cus mulai part-nya ,buat yang nggak penasaran yaaaaa baca aja kali yekaaan?!

Ngomong-ngomong vote and comment kalian jangan pada mahal dooong,akukan jadi bingung cara nawarnya.

Oke!happy reading guys 💜

Masih dihari yang sama,angin berhembus kencang menggerakkan rambut gadis berponi yang kini tengah bersandar di pagar pembatas rooftop sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dihari yang sama,angin berhembus kencang menggerakkan rambut gadis berponi yang kini tengah bersandar di pagar pembatas rooftop sekolah.

Sudah sejak bel pulang sekolah dia berdiri disini,memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Tuk..

Lamunannya hilang saat tiba-tiba ada sebatang coklat yang dipukulkan kekeningnya.

Dia menoleh ke samping kanannya.Matanya terbelalak tidak menyangka.Kenapa kak vino ada disini?

"Nih makan"vino menyodorkan coklat tersebut.

"Buat gue kak?"tanya Alice yang diangguki oleh vino.

"Makasih"dengan senang hati Alice menerimanya,secara moodnya akhir-akhir ini down parah,kata orang sih coklat bisa naikin mood.

"Kalau emang suka tunjukin sedikit"

"Ha?"kegiatannya membuka bungkus cokelat tersebut terhenti.Dia menatap vino yang kini tengah melihat lurus kearah halaman sekolah yang sudah sepi.

"Lo sukakan sama Juna?"kali ini vino menatap iris coklat itu balik.

"K-kak vino kok tau?"dia gugup bercampur malu karena apakah memang selama ini dia terlalu kentara bahwa ia menyimpan rasa kepada Juna.

"Gue ada diperpus waktu itu,dan gue lihat Lo keluar perpus sambil nangis"

Wajah Alice memerah saat ini,dia malu .aishhh bisa-bisanya.

"Nih ya gue yang sehari-hari liat kalian berdua bareng-bareng aja nggak bisa ngerasain kalo Lo suka sama Juna"

"Lo terlalu pinter nyembunyiinnya"tambah vino yang kini menatap langit yang berubah kemerahan.

"Gue udah coba buat nunjukin perasaan gue kok kak,selalu ada buat dia,apa itu kurang cukup?"

Vino yang mendengarnya pun terkekeh sebelum menjawab.

"Buat hubungan kalian yang ada ditahap sahabat,selalu ada itu emang udah tugas satu sama lain Lis"

"Kalau gue yang ada diposisi Juna pun pasti gue berfikir kalo itu cuman sikap spontan Lo sebagai sahabat,sebatas itu"

ALESYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang