"Tha"
"Kenapa?"tanya Aletha menatap Alesya disampingnya.
"Lo pengen ngerasain lari kan?"
"Iya kenapa emang?"
"Ayo lari bareng!"ajak Alesya membuat Aletha terdiam.
"Lo kan tau keadaan gue.Kita lari setelah gue sembuh aja gimana?lo ingetkan gue udah dapat donor?"
"Rasanya kelamaan.Takut nggak kesampaian aja nantinya"lirih Alesya.
"Maksud lo?"
"Ehm maksud gue,kalau kelamaan nanti guenya keburu lupa ngajakin lo lari lagi"elak Alesya.
"Gue lah yang ingetin kalo gitu"
"Please,kali ini aja lo mau ikut lari bareng gue"mohon Alesya.
"Tapi..."
"Udah ayo!nggak ada penolakan!"dengan lembut Alesya menarik tangan kembarannya tersebut kearah lapangan.
Sesampainya disana,Alesya mengeluarkan botol air minum lalu menuangkannya ketelapak tangan.
Diusapnya lembut wajah Aletha dengan tangannya yang sudah basah,membuat wajah Aletha ikut basah dengan beberapa bulir air yang menetes.
"Nih lo pegang.Udah gue set bluetoothnya"Alesya menyodorkan ponselnya ke Aletha membuat gadis itu bingung.
"Lo mau ngapain?"tanya Aletha saat kembarannya tersebut berjongkok membelakangi.
"Naik!"intrupsi Alesya seraya menepuk punggungnya sendiri.
"Maksud lo?"
"Gue gendong"
"Ha?!"
"Udah buru naik,keburu bang Nathan selesai kelas!"Aletha pun menuruti perintah adiknya tersebut.
"Ready?!"tanya Alesya semangat.
"Hm"balas Aletha agak ragu.
"Mulai!!"Teriak Alesya kemudian berlari mengelilingi lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESYA
Teen FictionCompleted✔️ Aletha dan Alesya itu sama tapi kenapa jalan mereka berbeda.Aletha dengan hidupnya yang penuh warna dan Alesya yang hidupnya hanya dikelilingi abu-abu yang tak berkesudahan atau malah akan semakin menggelap seiring berjalannya waktu? {Wa...