Chaeyoung melepas apronnya dan menggaruk tidak gatal telinga kirinya, ia memandang kikuk Mina yang masih diam memandangnya datar.
"Berani datang kerumahku, kamu hm." Senyuman sedih tersungging mendengar intonasi nada Mina.
"Keluar." Tangan kirinya terangkat dan terulur menunjuk pintu utama, Chaeyoung memandang sedih Mina dan menggeleng.
"Aku bilang keluar! Jangan mengotori rumahku dengan kehadiranmu disini!" Sungguh perkataan yang sangat menyakitkan bagi Chaeyoung, namun dia tetap diam disana dan memilih memakai kembali apron untuk melanjutkan masak.
"SON CHAEYOUNG!"
"Iya adek?"
Deg!
Tangan yang terulur itu bergetar kecil seketika, kelima jarinya perlahan mengepal dan jatuh terkulai mendengar panggilan tadi.
"Lapar ya? Tunggu mas buat baru telurnya heheh tadi gosong." Ucapnya dengan cengiran dan meraih pan yang ada telor gosong, berjalan menuju ujung pantry dan membuang telur tersebut lalu kembali mendekati kompor dan meletakkan pan diatasnya.
"Mau mas buatin teh hangat."
"Chaeyoung."
"Oh iya.. adek gak bangunin Minji? nanti dia terlambat kesekolah."
"Hiks." Pada akhirnya pertahanan Mina runtuh juga, ia menunduk dan menangis pelan.
Chaeyoung yang melihat itu mendekati Mina perlahan lalu kedua tangannya terangkat menyentuh lembut bahu Mina.
"Adek kenapa nangis? Mas jahat ya? Pukul aja hm." Tangan kirinya beralih meraih tangan kanan Mina dan mengangkat menuju dadanya sendiri, menggerakkannya sehingga memukul kuat dada Chaeyoung kuat.
Bugh!
Sangat kuat sehingga tubuh Chaeyoung terdorong sedikit kebelakang.
"Lagi dek." Mina menahan tangannya namun Chaeyoung terus memaksa supaya Mina memukul dadanya.
"Sudah hiks."
"Tidak.. lakuin sepuas adek hm, luapkan saja semuanya ke mas, adek boleh nampar mas." Dengan begitu tangan kanannya beralih meraih tangan kiri Mina dan mengangkatnya ke wajah, tau apa yang bakal di lakuin Chaeyoung, Mina memilih menubrukkan tubuhnya ke tubuh Chaeyoung.
Ia menggeleng dan menarik tangan disaat Chaeyoung merenggangkan pegangannya dan menangis dengan wajah terbenam didada bidang Suaminya.
"Dek maafin mas."
"Hiks." Kedua tangannya terangkat menuju leher dan melingkar indah disana, Chaeyoung yang sedari tadi menahan air mata akhirnya lepas, ia menangis dan membenamkan wajah dileher Mina dan memeluk hangat istrinya.
"Maaf hiks, maafin mas." Menggeleng kuat dan menarik wajah dan Chaeyoung juga turut menarik wajahnya lalu diam saling melempar tatapan rindu.
"Adek maafin mas."
"Hiks." Mina tersenyum hangat dan mengusap lembut kedua pipi basah Chaeyoung.
Menyatukan kedua kening dan memberikan kecupan hangat di pipi kanan Chaeyoung.
Setelah itu dirinya tertarik lembut dalam pelukan Chaeyoung lagi.
"Kita tidak jadi cerai kan?" Tanyanya sambil membenamkan wajah, Mina menggeleng tidak tau dan mengangkat tangan kanannya menuju surai hitam suaminya.
Dia tidak tau kalau mereka akan tetap bercerai atau tidak karena.. semua keputusan ada di babanya yang ternyata sudah ada didepan pintu dan melihat semuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/276733832-288-k616753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mother ✅
Random"Cupu." "Sampah." "Mencemarkan pandangan woi!" Ya setidaknya itulah setiap kata yang kuterima semenjak merubah penampilan menjadi cupu. "Cocok lah disandingkan sama dia, sama-sama sampah." Aku hanya terkekeh sinis dalam hati dan memandang sosok...