Epilog - 2

196 21 23
                                    

Flashback on.

"Ini tentang Lucy."

Deg!

"Lu-lucy?" Chaeyoung mengangguk kecil.

"Semenjak kamu masuk rumah sakit, papa mengawasinya dengan menyuruh beberapa bodyguard serta salah satu anak laki-laki yang mempunyai dendam oleh seseorang." Minji masih diam mendengar semuanya, dia mempunyai banyak pertanyaan namun akan disimpan nanti.

"Memasang kame-"

"Tunggu! Maksud papa kamera kecil diatas lemari?" Chaeyoung mengangguk dan Minji menghela nafas tak percaya.

"Kau menghancurkannya."

"Ya, karena Minji mengira itu kamera dari kepa-"

"Kepala sekolah tidak ada hubungannya dengan Lucy, Minji. Cerita yang kamu dengar dari dia itu bohong." Okay Minji mengerutkan dahi mendengarnya, tidak mungkin Lucy bercerita bohong kepadanya, terlebih melihat bagaimana wajah ketakutan serta pucat Lucy.

"Hanya Razka, Just Razka yang mempunyai penyakit hypersexual."

"Apa! Ini tidak mungkin.." Minji terkekeh kecil dan menyibak poninya kebelakang, ia masih terkekeh kecil tidak menyangka dengan semua ini.

Lucy membohonginya, Razka mempunyai penyakit hypersexual dan kepala sekolah sama sekali tidak berniat buruk kepada Lucy.

Jadi mana yang harus Minji percayai sekarang..

"Lalu.. papa pasti tau dimana keberadaan lucy, kan?" Tanyanya menoleh ke sang papa dan Chaeyoung tersenyum lebar, menandakan kalau tebakan Minji benar, Chaeyoung tau benar dimana keberadaan Lucy karena dialah yang menyelamati anak itu dari Razka, ah lebih tepatnya oleh beberapa bodyguard dan anak laki-laki yang mempunyai dendam pribadi kepada Razka.

"Jadi.. Razka masuk rumah sakit itu karena perbuatan papa juga?" Untuk itu Chaeyoung menggeleng. Minji menghela nafas dan geleng-geleng kepala, ia merasakan pusing seketika memikirkan ini semua.

"Itu perbuatan temanmu dan pergilah sekarany menemuinya Minji. Papa mau tidur." Chaeyoung mengangkat kedua tangannya keatas dan berpura-pura menguap lebar untuk membohongi Minji, namun tidak semudah itu Minji dibohongi, ia memandang datar papanya dan bertanya apa maksud dari pertanyaan "itu perbuatan temanmu."

"Sampaikan pesan papa ya." Namun Chaeyoung mengabaikan dan berbalik mulai menaiki tangga, tetapi berhenti disaat mendengar ucapan Minji sebelum anak itu berbalik dan berlari keluar rumah.

"Sampaikan sendiri dan terimakasih sudah memberitahu dimana keberadaan Lucy sekarang, papa."

"Ck." Chaeyoung terkekeh kecil dan menunduk sambil memandang kedua tangannya, kedua tangan yang sudah lancang memukul Mina dan Anaknya.

Memangnya dia masih pantas menampakkan diri dihadapan Mina? Jawabannya tidak.. dia tidak pantas sama sekali.

Risky risky wiggy 위기 this is an emergency~

Hpnya berbunyi, Chaeyoung menurunkan kedua tangannya dan menoleh ke saku baju di dada kiri, ia diam memandang sehingga hp tersebut berhenti berbunyi.

Namun.. beberapa detik kemudian hpnya kembali berbunyi, Chaeyoung mengangkat tangan kanan untuk merogoh sakunya dan mengeluarkan hp, seketika matanya melotot kecil dan menggeser ikon ke warna hijau dengan gemetaran kecil, membawa hp ketelinga dan mengontrol rasa ketakutannya yang kembali.

"Ha-halo."

"Besok.. jam 7 kau sudah harus berada di jepang, menantu sialan."

Young Mother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang