|| 41. Keputusan

237 22 11
                                    

Hai selamat membaca!

Semoga suka!

___

"Saya mengumpulkan kalian semua disini, karena ada hak yang penting yang ingin saya sampaikan. Ini adalah tentang masa depan DaC'gruops."

Hari ini Danial mengumpulkan semua karyawannya di gedung utama perusahaan. Ia mengumpulkan semuanya tanpa terkecuali, karena ini adalah tentang mereka, juga tentang perusahaan ini yang berdiri lebih dari sembilan tahun.

"Saya Danial Mahendra, meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua karyawan yang ada disini. Saya benar-benar tidak bisa melanjutkan untuk membangun perusahaan." Danial berucap dengan lantang dengan nada cukup rendah.

Suasana hening menyelimuti, para karyawan juga orang-orang yang memang sudah lama mengabdi di DaC'gruops hanya diam mendengarkan Danial. Mereka seolah masih  ingin mendengarkan Danial, walaupun nyatanya kekecewaan teramat itu masih sangat terasa.

"Bukannya saya tidak mau berusaha, namun kemampuan saya benar-benar sampai di sini." Danial men jeda ucapannya, lalu menarik nafas panjang.

"Awalnya saya tidak pernah berfikir untuk mengambil keputusan ini. Jujur saya bagi saya juga keputusan ini sangat berat, juga beresiko. DaC'gruops sudah berdiri dari sembilan tahun yang lalu. Kita melewatinya bersama-sama agar perusahaan ini bisa menjadi perusahaan besar. Kita berjuang bersama bahkan rela tak tidur, hanya ingin bekerja." Mata Danial memanas. Bayangan-bayangan ia dahulu yang bekerja kerasa dengan baru beberapa puluhan karyawan seolah menayangkan masalalu ini.

Danial benar-benar berjuang untuk DaC'gruops. Benar-benar dari awal, tanpa bantuan tangan papanya, karena Danial benar-benar ingin ia sendiri yang memulai.

Ia bekerja banting tulang mencari modal, untuk mendirikan perusahaan properti impiannya sedari ia masih SMP.

Awalnya papanya melarang, dengan menyatakan bahwa ia tidak perlu bekerja dengan sangat keras, karena nanti Danial akan melanjutkan perusahaannya. Namun Danial juga dengan sangat keras kepala menolak. Ia benar-benar ingin mendirikan semuanya sedari awal, benar-benar dari awal. Dengan tangannya sendiri, tanpa bantuan dari orang lain termasuk papanya.

Danial menghela nafas panjang lagi-lagi.

"Saya dengan berat hati mengatakan bahwa DaC'gruops benar-benar bangkrut. Saya dengan berat hati menutup perusahaan DaC'gruops." Keputusan Danial membuat suasana riuh.

Banyak orang yang kecewa dengan keputusan Danial, namun Danial benar-benar tidak bisa lagi ia menyerah.

"Saya perwakilan dari puluhan karyawan DaC'gruops mengucapkan kekecewaan yang teramat. Namun saya juga tidak bisa menyangkal, apalagi saat mengetahui bahwa bapak Marwan Hardian melakukan pinjaman hutang dengan jumlah miliaran atas nama DaC'gruops yang baru kami ketahui." Seorang pria paruh baya berdiri, berucap dengan mic di tangannya, membuat suasana yang tadinya riuh mendadak hening.

"Saya sangat kecewa dengan keputusan pak Danial, namun saya juga berterimakasih atas segala jasa bapak selama ini."

"Jika dengan saya tak di gaji pun, perusahaan ini akan tetap bangkit. Saya masih mau berusaha pak, namun sekali lagi keputusan itu hanya di tangan bapak. Saya menyerahkan semuanya kepada bapak. Keputusan baik maupun buruk, saya terima."

Danial hanya tersenyum hambar, ia mengusap sudut matanya yang berair.  Apalagi saat melihat banyak orang yang menangis kehilangan pekerjaan, juga kecewa mungkin dengan keputusannya. Namun Danial juga benar-benar menyerah.

Hari ini DaC'gruops resmi di tutup.

____

Pendapat kalian mengenai Part ini?

26/09/2021

Danial & Cella [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang