|| 10. Sepupu Danial

535 62 50
                                    

Hai selamat datang di Cerita MPC!

Selamat membaca!

___

"Jangan Egois, ya!"

Author

_

"Apa kabar? Gue denger, katanya Lo mau nikah?" tanya Gavin. Ia tiba-tiba saja datang ke kantor Danial, tanpa Danial ketahui.

Gavin Artama. Ia adalah sepupu Danial. Juga orang yang menusuknya dari belakang. Berselingkuh dengan kekasih Danial saat masih SMA. Kalian baca di part 7 ya, biar lebih tau!

Gavin inilah orangnya. Orang yang di ceritakan oleh Alana. Gavin adalah anak dari Adik kandung, Mamanya Danial.

Dahulu saat perselingkuhan itu terkuak, bahkan sekeluarga besar mereka tahu. Sekeluarga besar mereka bahkan mendiamkan Gavin, menganggap bahwa pemuda itu adalah orang asing. Sebab kecewa dengan tindakan, dan perilaku Gavin yang di nilai tidak sopan juga memiliki moral yang rendah.

Danial yang mendengar pertanyaan sepupunya, hanya tersenyum hambar.

"Gue baik. Benar gue bentar lagi nikah," jawab Danial seadanya.

Sejujurnya Danial merasa janggal, sebenarnya kenapa Gavin tiba-tiba ada di kantornya. Padahal selama Enam tahun ini, pemuda itu memilih menetap di Inggris. Gavin melanjutkan pendidikannya, juga berkerja di Inggris.

"Calon istri Lo cantik," ujar Gavin. Ia berusaha mencari topik, agar terbebas dari kecanggungan ini.

"Emang. Kenapa? Mau Lo rebut juga?" ketus Danial. Jujur Danial tidak suka orang membahas tentang Cella nya. Apalagi orang itu adalah Gavin. Juga, dari mana Gavin tau tentang calon istrinya?

Gavin yang mendengarnya hanya tersenyum tipis. Ia menyadari Danial yang dulu, dan sekarang berbeda. Sangat. Dahulu Danial adalah sepupu sekaligus sahabat baginya, namun ia sendirilah yang memberikan jarak jauh antara keduanya.

"Nayla sekarang udah nikah," ucap Gavin.

"Terus? Kenapa bilang sama gue?" tanya Danial sensi. Entahlah mengenai Nayla, tidak ada lagi rasa seperti dulu untuknya. Bahkan biasa saja.

"Cuman mau bilang, Bang." Mendengar ucapan Gavin, Danial memilih untuk diam saja.

Dulu Gavin adalah adik yang manja bagi Danial. Jarak mereka dua bulan, Danial yang lebih tua. Gavin selalu memanggil Danial dengan sebutan, Abang. Sedangkan Danial, pemuda itu memanggilnya adik. Danial sangat ingin mempunyai adik, tapi entah kenapa kedua orangtuanya tidak mengabulkan permintaannya untuk bisa punya adik. Sehingga hanya ada dia, sebagai Anak tunggal. Ia begitu menyayangi Gavin, sebelum kejadian penghianatan itu mungkin.

"Ada pesan dari Nayla, katanya dia mau minta maaf soal kejadian Enam tahun lalu, Bang. Sekarang Nayla udah nikah, dan lagi hamil. Dia nikah sama temen gue yang di Inggris," jelas Gavin panjang.

Gavin memperhatikan Danial yang seolah tak minat dengan ucapan yang ia sampaikan.

Nayla benar-benar sudah menikah satu tahun lalu. Gadis itu menikah dengan teman Gavin sendiri yang asli orang Inggris.

Gavin hanya bisa menghela nafas panjang melihatnya. Harapannya, semoga suatu saat mereka dapat seperti dahulu lagi. Bisa bercanda dan tertawa, layaknya saudara. Namun Gavin sendirilah yang nyatanya menciptakan jarak antara mereka.

Entahlah kenapa dahulunya, ia sampai berbuat begitu. Hanya karena alasan Cinta, ia rela menghancurkan kedekatannya dengan Danial. Ia berbuat segala cara, hanya agar bisa menjadi kekasih Nayla dulu.

Awal pertemuan mereka dahulu adalah, saat masuk SMA. Namun Gavin terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya, lalu tanpa di duga ternyata Danial juga menyukai Nayla sehingga akhirnya mereka berpacaran. Waktu tahun kedua mereka menjalin hubungan, Gavin dengan lantang mengatakan perasaannya pada Nayla dulu.

"Gue mau jadi pacar Lo, Nay. Walaupun jadi yang kedua gue Gakpapa, asalkan sama Lo!" ucap Gavin dahulu.

Lalu Nayla menerimanya. Nayla menerima Gavin, sebagai kekasih gelapnya.

Mereka mulai menjalin kasih selama satu tahun, hingga akhirnya perselingkuhan itu terbongkar.

Setelah semuanya terjadi, baru Gavin menyadari bahwa itu hanya nafsu semata.

Sekarang Gavin benar-benar menyesal akan itu.

"Bang!" Gavin menghampiri Danial.

Danial cukup terkejut saat melihat Gavin yang bersimpuh di hadapannya, sembari menangis.

"Lo ngapain?!" sentak Danial kesal.

Danial masih punya hati, namun kekecewaan itu teramat besar pada Gavin.

Gavin bergeming. Pemuda itu terisak hebat.

"Maafin gue, Bang!"

"Maaf!"

____


Gimana sama part ini?

Kata-kata untuk Danial?

Kata-kata untuk Gavin?

Pesan buat Author?

____

Sampai ketemu di part selanjutnya! Bye-bye!

____

2Agustus2021

Danial & Cella [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang