|| 13. Jujur

563 61 29
                                    

Hai selamat datang di Cerita MPC!

Selamat membaca!

__

"Gue Benci penghianat!"

Danial

__

"Kenapa kayak gak suka gitu sama Gavin?" tanya Danial.

Sekarang Danial dan Cella, berada di taman belakang gedung kantor. Sedari tadi Danial menatap bingung pada Cella yang berbicara sendiri.

"Cell!"

"Cella!"

Cella menoleh pada Danial dengan tatapan sinis, membuat Danial menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia bingung harus bersikap bagaimana dan harus apa.

"Gavin siapanya lo?" tanya Cella, sembari menatap Danial.

"Sepupu gue." jawaban Danial cukup membuat Cella terkejut.

"Sepupu?"

"Iya."

"Lo kenal sama Gavin?" tanya Danial.

Cella menganggukkan kepalanya. "Iya."

"Dimana? Kapan?"

"Waktu SMA."

Danial menghela nafasnya panjang. Jawaban Cella tidak memuaskannya. Ia benar-benar masih di landa penasaran yang kuat.

"Kenapa Lo kayak gak suka gitu sama Gavin?" tanya Danial lagi.

Cella menatap Danial Lamat. Ia mulai bercerita tentang kejadian Enam tahun lalu. Awal pertemuan mereka, kenapa mereka bisa saling mengenal juga mengapa ia tidak suka pada Gavin. Cella bercerita dengan jujur dan tidak menyembunyikan apapun dari Danial, tidak ada yang ia tutup-tutupi.

Danial mendengarkan dengan Lamat, juga mencermatinya, tanpa menyela saat Cella berbicara.

"Jadi sahabat lo sekarang gimana?" tanya Danial, setelah Cella selesai bercerita.

"Apanya?"

"Uda Move On?"

"Kayaknya."

Danial mangut-mangut saja.

"Sumpah kesel banget gue sama tuh Gavin," ketus Cella. Danial hanya tersenyum simpul. Ia mengusap kepala Cella lembut.

"Gue juga pengen Cerita. Boleh?" tanya Danial.

Cella menganggukkan kepalanya.

"Dulu waktu SMA, gue punya Pacar. Namanya Nayla. Gue pacaran sama dia hampir tiga tahun, gue gak pernah nuntut dia dan bersikap kasar. Tapi balasannya, dia selingkuh di belakang gue." jelas Danial.

Cella hanya mendengarkan dan menyimak dengan baik, penjelasan Danial. Ia tersenyum tipis, Danial mau menceritakan masa lalunya dan terbuka padanya. Berarti apa yang di katakan Alana Minggu lalu benar adanya. Setidaknya ini awal yang bagus bukan?

"Lo tau dia selingkuh sama siapa?"

Cella menggelengkan kepalanya. Jujur ia tidak tahu, tapi kalo menebak-nebak ia tau namun tidak yakin.

"Gavin."

Lagi, spekulasinya benar-benar nyata.

"Gue benar-benar gak nyangka Cell. Orang yang gue anggap adik sendiri, bahkan Deket banget sama gue. Dia nusuk gue dari belakang. Apalagi mereka pacarannya udah setahun. Terus gue baru tahu setelah mereka satu tahun pacaran." Jelas Danial.

Cella tersenyum. Ada rasa lega di hatinya, mendengar ucapan Danial. Danial mau jujur dan terbuka dengannya. Itu berharga bagi Cella. Bukankah kepercayaan adalah harga yang Mahal?

Cella menepuk bahu Danial. Ia tidak tau harus bagaimana. Menghibur kah? Memberi kata semangat? Atau apapun itu. Ia bingung.

"Gue boleh minta sesuatu sama lo?" tanya Danial serius.

Cella tertegun, ini adalah kali pertama Danial berbicara seserius ini dengannya.

"Apa?"

Danial menggenggam tangan Cella.

"Jangan pernah berkhianat sama gue, Cell. Gue takut Cell. Gue takut suatu saat Lo berpaling dari gue, karena ada yang lebih baik dari gue. Kalaupun lo gak suka sama gue, izinin gue untuk berusaha bukak hati Lo. Gue mohon, Cell, karena gue benar-benar benci sama penghianat." jelas Danial sendu.

Ketakutan itu benar-benar nyata. Danial benar-benar takut Cella mengkhianati nya.  Danial cukup trauma dengan penghianat.

Danial benar-benar takut akan hal itu.

"Gue Janji."

Danial menatap Cella Lamat.

"Gue janji gak akan berkhianat sama hubungan kita, nanti. Gue janji." ucap Cella tegas.

Danial tersenyum, lalu membawa Cella dalam pelukannya. Danial memeluk Cella erat.

Danial harap, Cella benar-benar menepati janjinya. Danial harap.

______

___

Pendapat kalian mengenai Part ini?

Kata-kata untuk Danial?

Kata-kata untuk Cella?

Kata-kata untuk Gavin?

Kata-kata untuk Nayla?

Pesan buat Author?

____

Sampai ketemu di part selanjutnya. Bye-bye!

4Agustus2021

Danial & Cella [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang