10. He Found Her

420 92 15
                                    

"Hah?" Wanda menatap kebingungan ke arah Charis yang juga menatapnya.

"Hah?" balas Charis yang juga semakin bingung. Sudah jelas kalau perempuan ini sepertinya mengenal dia. Terlintas di kepalanya, apakah perempuan ini merupakan salah satu korban alter miliknya?

Tapi sepertinya bukan.

Sementara Wanda jadi bingung. Sudah jelas kalau laki-laki ini sepertinya tidak mengenal sosok bernama Dika. Tapi, dia juga yakin kalau dia adalah orang yang sama yang dia temui di klinik milik Viona.

Viona.

Jelas sekali, bahwa laki-laki ini merupakan salah satu pasien milik Viona. Seharusnya dia segera sadar ketika lelaki ini tampak tidak mengenalnya. Meskipun belum satu jam merek berkenalan.

"Aku paham," kata Wanda pelan, lalu dia mengambil jemari milik Charis. "Aku nggak tahu apa yang terjadi sama kamu. Tapi, aku tahu mungkin kamu nggak kenal aku. Tapi aku kenal kamu."

Bagaimana bisa?

Charis ingin sekali mengempaskan jemari yang kini sedang menggenggamnya. Tapi melihat tatapan milik Wanda semuanya hilang. Sudah pasti ada yang terjadi. Dan Charis sebagai pemilik tubuh ini tidak mengetahuinya.

"Kamu siapa?" tanya Charis penuh selidik.

Wanda sebenarnya enggan untuk mengenalkan diri. Selain karena mereka sudah berkenalan juga dia tidak suka diajak berkenalan. Tapi karena Charis mungkin salah satu orang yang mengalami situasi yang sulit, sama seperti dia. Jadi ini sebuah pengecualian.

"Wanda, Dika. Ini Wanda. Kita bahkan nggak lama kenalan. Semoga abis ini kamu nggak nanya nama aku lagi yah?"

"Dika?" seru Charis tidak percaya, "Nama gue Dika?"

Alis Wanda bertaut, "Eh selain hilang ingatan jangka pendek, kamu juga suka lupa nama sendiri?"

Bukan, Charis ingin mengatakannya. Tapi ada yang tertahan di ujung tenggorokannya. "Lo nggak bisa jawab aja pertanyaan gue?"

Wanda jadi heran apa yang membuat lelaki di hadapannya ini memiliki kepribadian yang berbeda. Dika yang dia temui sebelumnya adalah laki-laki yang lembut. Tapi sekarang, laki-laki yang sama namun dengan sikap yang berbeda.

"Kamu sendiri yang kenalin nama kamu sebagai Dika. Kenapa jadi cuma kamu aja yang nggak kenal gini?"

Wanda pikir, dia sudah terlalu jauh mencampuri hidup Charis. Jadi setelah dia menyampaikan kalimat itu, dia memilih untuk pergi dan membelakangi Charis yang masih bingung dengan apa yang terjadi saat itu.

Sementara Charis yang menyadari satu hal, bahwa sosok lain di dalam dirinya itu mulai menampakkan identitasnya merasa terkejut. Setelah bertahun-tahun akhirnya dia tahu bahwa sosok lain itu bernama Dika.

Saat dia menyadari bahwa dia membutuhkan fakta lain mengenai apa yang terjadi, Wanda sudah tidak ada di sana. Tubuhnya sudah tenggelam di balik pintu mobil. Dan saat lampu belakangnya hidup, Charis semakin sadar bahwa kesempatannya mencari tahu mengenai sosok Dika semakin tipis.

Charis berlari untuk mencapai pintu mobil tersebut. Memukulnya dengan kasar membuat Wanda mendadak panik.

Dia tidak paham keadaan apa yang sedang lelaki itu alami. Sebentar saja lelaki itu bisa sangat lembut. Sebentar menjadi penuh emosi. Sebentar lainnya menjadi posesif. Jadi tidak ada alasan yang membuat Wanda bertahan di sana.

Wanda mendorong rem tangan dan segera melepas pedal kopling. Digantinya dengan pedal gas yang ditekan lembut. Menjauh dari masalah lelaki itu adalah satu-satunya yang dia inginkan saat ini.

Trauma (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang