Kamis, 09 Agustus 2021.
-
Aku lumayan sibuk. Tugas sekolah jg numpuk:(
-
Selamat membaca^^
•
“Maaf ya, sayang. Mama tadi lama ngantri beli kue.” Lala menuntun Billa untuk naik ke Mobil.
Sekitar 1 jam sudah Billa menunggu Lala menjemputnya, hingga murid-murid lain sudah pulang, hanya tersisa beberapa orang saja.
“Iya, Mama.”
“Billa lama nunggunya?” tanya Gio dibalas anggukan oleh Billa. “Lama, tapi nggak terlalu, kok.”
Gio terkekeh gemas. “Nih, Uncle ada beliin mainan buat kamu.” Gio memberikan sebuah paper bag.
Billa menerimanya dengan penuh nafsu ketika mendengar kata mainan. “Makasih, Uncle!” Billa mengintip isi paper bag itu. “Wah, lilin mainan sama masak-masakan.” Billa tertawa girang.
Di dalam paper bag itu terdapat plastisin dan permainan masak-masak. Bulan lalu Billa pernah berkata jika ingin membeli mainan itu, dan Gio baru bisa membelikannya.
“Sesuai request Billa bulan lalu, ya.”
Billa tertawa ringan. “Uncle masih ingat?”
“Masih dong,” balas Gio, menjalankan Mobilnya, menjauh dari area sekolah.
Lala hanya tersenyum memperhatikan interaksi Billa dan Gio. Ini memang bukan hal baru, karena Gio sering mengunjungi mereka, entah itu satu kali sebulan atau 2 sampai 3 kali sebulan.
“Aku mau ketemu Nenek sama Kakek,” tutur Billa, memajukan wajahnya ke depan.
“Nenek sama Kakek masih sibuk. Minggu depan pulang.” Gio menjawab.
Billa mengangguk mengerti. Ia sangat ingin bertemu dengan neneknya yang bawel dan kakeknya yang galak itu. Terakhir kali mereka bertemu sekitar 2 bulan lalu.
“Billa.”
“Iya, Mama.”
“Kamu belajar apa aja tadi?” tanya Lala, menghadap sedikit ke belakang.
Billa duduk kembali di kursi, membuka tasnya dan mengambil salah satu buku. “Ini, aku tadi disuruh tulis ABCD, terus dapat 100. Kata gurunya, aku harus rajin-rajin belajar.”
Lala melihat buku Billa, di sana tertulis A-Z. Tulisan Billa juga lumayan rapi. “Hebat,” puji Lala, memberikan jempol.
Billa tertawa malu-malu.
“Nanti kita lanjut belajar hitungan, ya.”
“Oke, Mama!” Billa memasukkan kembali bukunya.
“Kamu satu kelas sama temen-temen kamu?”
“Aku satu kelas sama Nining, Araz, Elsa. Kelas A. Kalo Lio, Dimas, Alex, Fani, mereka kelas B.” Billa menjelaskan. “Berarti Lio, Dimas, Fani sama Alex duluan masuk SD dong?”
Lala mengangguk. “Mereka lebih besar dari kamu. Mereka kakak kelas kamu.”
Billa mengangguk mengerti. “Mama, aku mau minum.”
“Di dashboard, La.” Gio berkata.
Lala membuka dashboard, mengambil air botol. Ia membuka tutup botol dan memberikannya pada Billa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keelan, Lala dan Billa
Подростковая литература[Follow sebelum membaca!] "Kamu apaan, sih? Jangan aneh-aneh, kamu masih sekolah." "Emang kalo sekolah, gak boleh jatuh cinta?" "Tapi nggak sama aku juga. Aku single parents. Udah pernah menikah dan punya anak. Lebih baik kamu cari yang seperentara...