Sabtu, 04 September 2021.
-Hai. Salam kenal. Call me Chess.
Jangan malu-malu ya, pren. Aku bukan tipe-tipe orang jaim kok, tapi juga bukan orang yang sering bikin malu. Aku orangnya kalem, xixixi.-
Selamat membaca^^
•
“Mama? Kita mau pindah ke mana?” tanya seorang anak perempuan pada sama Mama.
“Kita pindah ke Jakarta, sayang,” jawab Lala-Mama dari anak kecil itu.
Kini keduanya tengah berada di dalam mobil, menuju kota tempat tinggal baru mereka.
“Kota Uncle ya, Ma.”
“Hooh, kota Uncle.”
Billa—anak perempuan berumur 5 tahun itu tersenyum senang. Ini yang ia tunggu-tunggu, untuk ke rumah uncle nya. Sudah lumayan lama ia tidak bertemu uncle dan kakak sepupunya.
“Kita tinggal sama Uncle, ya, Ma?”
Lala menggeleng. “Nggak. Kita tinggal di rumah sendiri.”
Billa cemberut, “Yah, padahal aku pengen tinggal sama Uncle.”
Membayangkan ia akan tinggal bersama uncle nya, pasti akan sangat seru. Apalagi dengan sepupunya. Mereka akan bermain dan belajar bersama.
Lala terkekeh gemas melirik wajah Billa yang begitu imut. Melihat Billa seperti ia melihat jiplakannya waktu kecil dulu. “Kita punya rumah, sayang. Masa mau tinggal di rumah orang, mau rumah kita kotor?”
Lala memberi pengertian dengan kata-kata begitu halus dan lembut. Kata-kata yang mudah dimengerti oleh Billa.
Sebagai single parent, Lala selalu hati-hati dalam mendidik dan memberi pemahaman pada Billa. Anaknya bagai emas yang selalu ia jaga dan dididik dengan sangat-sangat baik.
Beruntung juga, Billa anak yang patuh dan tidak banyak membantah.
Billa mengangguk mengerti. “Mama, aku mau tidur nanti kalo ada toko es krim, minta tolong bangunin aku, ya?” tuturnya.
“Iya.” Lala mengiyakan. Satu tangannya mengelus rambut Billa, “Kamu tidur aja, perjalanan kita masih lama.”
Lala sengaja memilih pergi menggunakan mobil dari pada Pesawat, karena ia ingin menikmati pemandangan selama di perjalanan.
Billa menempelkan ujung jari telunjuk dengan ujung jempol, isyarat oke. Kemudian memposisikan dirinya agar lebih nyaman, dan mulai memejamkan mata.
Beberapa detik kemudian, Billa sudah terlelap, masuk ke dalam mimpi indahnya. Lala tersenyum lembut, menyisihkan sedikit rambut Billa yang terkena mata.
“Selamat tidur, putri kecil ku.”
*****
Sekitar 2 jam lebih berada di dalam perjalanan, Lala menghentikan mobilnya di depan rumah minimalis. Lala keluar dari mobil, membuka gerbang dan memasukkan mobil ke garasi.
Halaman rumah barunya ini ditumbuhi rerumputan di bagian kanan serta bunga-bunga. Di bagian kiri terdapat pohon yang tidak terlalu besar dan ada pot-pot besar di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keelan, Lala dan Billa
Ficção Adolescente[Follow sebelum membaca!] "Kamu apaan, sih? Jangan aneh-aneh, kamu masih sekolah." "Emang kalo sekolah, gak boleh jatuh cinta?" "Tapi nggak sama aku juga. Aku single parents. Udah pernah menikah dan punya anak. Lebih baik kamu cari yang seperentara...