"Bersalah"
****
Oliv sedang membaca novel dikamarnya Ia tiba tiba mengingat perkataan bizar ia harus tetap maju apa mundur?
Oliv merasa bingung bertahan menyakitkan melepas juga menyakitkan
Namun ia harus memilih ia juga butuh kebahagian
"Pusing ah ntaran aja mikirinya "gumam oliv pelan
saat ia sedang asik membaca novel tiba tiba ponselnya berdering dan menampakan nama brian dilayar ponselnya
"Tumben ni dugong nelpon,apa jangan jangan ribut ama ze ya?"tanya oliv pada diri sendiri,lalu tanpa pikir panjang ia mengangkat telfonya
"Assalamualaikum tumben lu nelpon ngapa ribut ama ze?"
Bukanya menjawab brian terdengar seperti menangis
"Lu kenapa putus sama ze?"tanya oliv dengan nada penasaran
"Liv"ucap brian dengan suara yang sangat pelan namun masih bisa didengar
"Kenapa si lu?"tanya oliv dengan nada yang sedikit panik
"Liv bizar liv bizar"ucap brian dengan tangisnya yang langsung pecah
Jantung oliv berpacu dengan cepat,rasa panik mulai menyelimuti dirinya
"Bizar kenapa?"tanya oliv dengan nada sedikit memelan
Suara brian makin terdengar kalau saat ini ia tengah menangis
"Bizar kenapa brian"ucap oliv dengan sedkit berteriak
"Bizar meninggal liv"tangis brian pecah seketika
Deggg...
****
Flashback...
Pukul 18.35Bizar meninggalkan halaman rumah oliv
Bizar melajukan motornya dengan kecepatan tinggi,emosinya memuncak saat ini,ia merasa sangat payah saat melihat orang yang dia sayangi menangis didepannya karna seseorang
Hatinya juga merasa sangat gelisah saat ini ia juga tidak tau
Ia menambah kecepatan motornya membelah jalanan ibu kota yang padat
Terlihat lampu lalu lintas sudah berwarna kuning
Namun bizar malah menambah kecepatan motornya bukanya berhenti
Saat iyaa sudah mulai dekat perempatan lampu sudah berwarna merah namun ia tetap melaju dengan kecepatan tinggi
Dan...
BRAAKKKK!!!
motor bizar terpental beberapa meter dari tempatnya
Tubuh bizar juga terpental diaspal jalanan
Sebuah truk yang menghantam motor bizar
Semua orang yang ada disana langsung mengerumuni bizar dan ada yang menelfon ambulan
Nafas bizar tersengah sengah
"Huft...huft..huft...maa- maafin guu- aa liv"ucap bizar dengan nafas yang tersengah sengah dan pandangan bizar menghitam.
Tak lama ambulan datang dan langsung membawa tubuh bizar yang penuh dengan darah kedalam mobil ambulan dan langsung menuju rumah sakit
Sesampainya bizar dirumah sakit langsung dilarikan ke UGD
namun saat troli pasien sedang didorong oleh beberapa perawat dan satu orang dokter
tiba tiba dokter itu yang berada disamping bizar menghentikan troli itu
Dokter itu memeriksa urat nadi bizar dan detak jantungnya
Dokter itu menatap wajah para perawat dan menggelengkan kepalanya
"Pasien ini sudah berpulang kepemiliknya"ucap dokter itu dengan suara sendu
"Inalillahi wainailaihi rojiun"ucap perawat itu bersamaan
Dokter itu menutup wajah bizar dengan selimut putih
"Hubungi keluarganya"ucap dokter itu dengan suara sendu dan berlalu pergi meninggalkan jenazah bizar dan beberapa perawat
****
"Sus anak saya dimana sus anak saya sus"ucap lia ibu bizar dengan tangisnya yang makin pecah"Atas nama abizar dirlangga putra ya bu?"tanya suster itu
"Iya sus benar,anak saya dimana?"tanya amar ayah bizar dengan suara sendu
"Jenazah masih ada di UGD pak bu kami ingin memandikan jenazah namun menunggu pihak keluarga terlebih dahulu"ucap suster itu
Lia langsung berlari menuju ruang UGD
Lia membuka pintu ruangan itu,langkahnya terhenti ia jatuh terduduk dan menangis
Ia melihat anak satu satunya terbaring pucat tak bernyawa
"Zaarr"ucap lia dengan suara bergetar
Air mata amar juga terus mengalir
"Mah papa hubungin temen bizar dulu ya kasian mereka belum ada yang tau"ucap amar
Lia tidak menjawab ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tempat tidur bizar
Ia mengelus lembut kepala bizar,bibirnya bergetar hebat tangisnya pecah
"Kenapa tinggalin mamah secepet ini zar"ucap lia dengan air mata yang terus mengalir
Setelah menelfon brian amar menghampiri istrinya dan jenazah anaknya
Tangis amar pecah melihat anak satu satunya sudah tidak ada didunia ini
"Zaar kenapa tinggalin mama papa zar"ucap amar dengan tangis yang pecah
"Bizaar ya allah bizar"teriak lia dengan tangis yang pecah lia memegang dadanya yang terasa sesak
Tiba tiba tubuh lia ambruk namun amar dengan sigap menangkap tubuh lia
"Dok...Dokter dokter"teriak amar
Tak lama dokter datang dan langsung membawa tubuh lia ke ruang rawat
Amar terduduk didepan kamar jenazah bizar ia tak kuasa berada didekat bizar
Tak lama brian dan ze datang
"Om bizar dimana om?"tanya brian dengan mata sembab dan suara bergetar
Amar berdiri dan menepuk bahu brian
"Kalian ikhlasin bizar ya dia didalem masuk sana kasian bizar udah nunggu"ucap amar dengan suara bergetar
Tangis ze pecah ia langsung berlari masuk kedalam ruangan bizar dan diikuti brian
"Bizaarr!!!"teriak ze dengan tangis yang pecah
"Bizar bangun zar kenapa pergi secepet ini"ucap ze dengan suara bergetar
Brian tidak mampu untuk berbicara mulutnya seaakan tidak bisa mengeluarkan satu kata pun
Bibirnya bergetar hebat,air matanya terus mengalir
Ia menatap tubuh bizar yang sudah sangat pucat dan sudah tidak bernyawa
Ia menggenggam tangan bizar
"Gua ikhlas zar gua ikhlas"ucap brian dengan tangisnya yang pecah
"Bizaarr"ucap ze sambil mengelus kepala bizar
"Yan kabarin raka sama oliv kasian mereka belum tau,jenazah bizar bakal dimandiin bentar lagi kasian mereka kalo sampe udah dimandiin ga bisa nyentuh"ucap oliv dengan suara sendu dan sedkit bergetar
Brian mengangguk dan langsung menelfon raka dan oliv
Next part yaa...
![](https://img.wattpad.com/cover/281542713-288-k394298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
April [SELESAI]✔
Novela JuvenilKetika sebuah harapan menjadi nyata,seharusnya jangan terlalu bahagia Karena duka bisa datang kapan saja,sampai pada ahirnya kita dipersatukan tuhan Namun apakah kita akan terus bersama? Aku olivia Arditha yang mencintaimu Raka Dewa Nugroho.