50

27 12 0
                                    

"3 Hari menuju Mei"

****

Oliv menatap langit langit kamarnya dengan sebuah novel yang ia pegang

Ia terlihat sedang berfikir,tiba tiba pintu kamarnya terbuka menampakan ira yang membawa lipatan baju

"Bengong bae neng kesambet ntar"ucap ira sambil membuka lemari oliv dan menata bajunya

"Mah aku denger papa dipindahin tugas ke Bali ya"ucap oliv sambil mebenarkan posisinya menjadi duduk menatap ibunya

"Kenapa mau ikut? Katnya mau kuliah disni aja"ucap ira sambil menoleh kearah oliv

"Aku ikut aja mah"ucap oliv sendu

"Terus Raka gimana? Kamu udah bilang ke dia?"tanya ira

"Aku udah putus sama raka"ucap oliv bohong

Ira menghentikan kegiatanya,ia berjalan menghampiri putrinya

"Kenapa?"tanya ira lembut

"gpp emang bukan jodohnya kali mah"ucap oliv sambil tersenyuk kaku

"Udah yakin sama keputusan kamu?"tanya ira

Oliv mengangguk dan tersenyum,ia memeluk ira dengan tulus,ira membalas pelukanya dan menepuk nepuk bahu putrinya.

****
Hari ketiga ujian berlangsung lancar,oliv sedang mencuci tanganya didalam toliet

Setelah selesai ia keluar namun didepan toilet ada nia dan kawan kawanya

"Hai oliv apa kabar ?"tanya nia sambil tersenyum

"Jangan lupa yaa waktu kamu bareng Raka tinggal 3 hari,tau kan kalo ngelanggar?"bisik nia ditelinga oliv

"Tenang aja gua gak bakal lupa jadi berhenti nunjukin muka lu yang kaya sampah itu didepan gua"ucap oliv jelas

Nia tertawa mendengar ucapan oliv ia memegang bahu oliv

"Terserah lu mau bilang gua apaa,gua gak perduli intinya kalo bulan April ini udah selesai dan lu masih ketemu raka gua gak akan tinggal diam"

"Paham cantik?"ucap nia seraya merapikan baju oliv

Oliv menepis tangan nia dengan kasar

"Gak usah pegang pegang,tangan lu haram tau gak"ucap oliv sambil menepuk nepuk bekas tangan nia

Nia menarik sudut bibirnya dan tersenyum sinis

"Gak usah sok,gua tau lu kesel kan Hahaha"ucap nia sambil tertawa

oliv tak menggubris omongan nia ia langsung beranjak pergi meninggalkan nia

Nia hanya menatap kepergian oliv dengan senyuman yang terukir dibibirnya

****
Oliv duduk didepan perpustakaan sambil bersandar ketembok dibelakangnya

Ia bingung harus bilang apa ke raka

"Liv"panggil ze

"Lu ga pulang?"

"Nanti aja ze gua masih mau disni"ucap oliv sambil tersenyum

Ze menghela nafas pelan dan duduk disebelah oliv

"Liv kalo kata gua mending lu bilang ke raka kalo lu diancam sama nia"ucap ze

"Gua udah pernah bilang ke raka ze,tapi nia malah makin gila gua gak mau raka kenapa napa"ucap oliv dengan suara bergetar

"Terus dengan lu pergi semuanya selesai iya?"tanya ze

"Tapi seenggaknya raka bisa hidup kalo gak ada gua"ucap oliv dengan air mata yang menetes bersamaan dengan rintik hujan yang turun

"Lu liat langit aja ikutan nangis liv liat lu kaya gini"ucap ze sambil menunjuk hujan

"Lu tau dari mana hah kalo lu pergi raka bisa hidup?"tanya ze dengan sedikit berteriak

"Kita cuma manusia liv,kita gak pernah tau apa yang bakal terjadi"

"pliss jangan bohongin diri lu sendiri,gua gak mau lu kaya gini"

"lu inget inget masa masa awal lu suka sama raka sampe sekarang"

"Apa lu mau nyerah setelah penantian lu selama bertahun tahun?"tanya ze dengan lirih

Air mata oliv makin deras isakan kecil keluar dari dalam mulutnya

"Lu punya kita liv,ada raka ada brian,ada gua,lu gak usah khawatir"ucap ze sambil memegang bahu oliv dan mencoba meyakinkan

"Tapi kalo nia...hikss.."oliv tak sanggup melanjutkan ucapanya lehernya terasa seperti dicekik

Ze langsung memeluk sahabatnya itu dan mencoba menenangkan

"Kita pasti bisa liv,selama kita bareng bareng pasti kita bisa"ucap ze sambil menepuk nepuk bahu oliv

Oliv mangangguk dan menghapus air matanya

"Gua mau ketemu raka"ucap oliv

Ze mengangguk dan tersenyum

"Mau dianter?"tanya ze

"Enggak gua sendiri aja gpp,makasih banyak ze"ucap oliv seraya memeluk ze

"Sama sama cantik,pokoknya jangan dengerin omongan nia kita pasti bisa,gua jg lagi ngumpulin bukti bukti buat jeblosin dia kepenjara"ucap ze jelas

Oliv mengangguk dan tersenyum sambil menghapus air matanya

Ia mengatur nafasnya

"Yaudah ze gua pamit dulu ya"

"bener gak mau dianter?"tanya ze lagi

"Enggak ze gua bisa sendiri koq"

"yaudah hati hati tapi inget ya kalo ada apa apa lu harus kabarin gua ngerti"

"Iya siap"ucap oliv sambil meragakan posisi hormat

Ze dan okiv tertawa,dan oliv pamit dan diangguki ze.

Next part...

April [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang