"ditampar keras oleh kenyataan
Dipaksa maju oleh harapan"****
Keadaan mendadak hening keempat sejoli itu masih menatap gadis itu dengan wajah bertanya tanya
"Siapa ka lu kenal?"tanya bizar dan menoleh kearah raka
"Gua lupa bilang kekalian"ucapan raka berhenti sejenak
"Dia nia pacar gua"lanjut raka
Degg...
Hati oliv tertampar hebat,matanya membulat ia terkejut mendengar jawaban raka matanya memanas seperti ingin menangis.
Ze langsung menoleh ke arah oliv dan mendapati oliv dengan wajah yang hampir menangis
Ze buru buru menarik lengan oliv dan bangkit dari kursinya
"Adduuh bentar ka bentar perut gua mules banget,gua ke kamar mandi dulu"ucap ze dengan expresi seperti menahan sakit diperutnya
Dan langsung menarik tangan oliv dan mengajaknya ke belakang sekolah yang sepi
Tatapan oliv kosong,matanya tak berkedip ia hanya diam,tiba tiba ia jatuh terduduk ditanah berbatu
Airmatanya perlahan jatuh dari pelupuk matanya,oliv masih terdiam dengan tatapan kosong
"Liv"panggil ze dengan hati hati dan berjongkok
"Oliv"panggil ze lagi namun belum ada jawaban apa apa dari oliv
ze langsung menarik oliv kedalam pelukanya,seketika tangis oliv pecah oliv menangis hatinya benar benar hancur rasanya mendengar raka sudah mempunyai pacar.
"Zeee hiks gua harus gimana hiks"ucap oliv disela sela tangisnya
Ze yang melihat oliv menangis,ikut menangis ia bisa merasakan apa yang oliv rasakan harapanya selama 3 tahun hancur begitu saja dalam sekejap
"Lu tenang ya jangan nangis liv,lu ga boleh nangis lu harus kuat"ucap ze dengan suara bergetar
Oliv makin terisak jawaban raka yang mengatakan nia adalah pacarnya masih terdengar jelas ditelinganya
"Zeee gua harus gimana hiks...hiks"tangis oliv makin pecah,ze hanya bisa menenangkan oliv ia tidak tau harus bagaimana,ia juga terkejut mendengar jawaban raka
Setelah puas menangis oliv membasuh wajahnya dikamar mandi,ia menatap dirinya dicermin
Dirinya terlihat kacau,matanya sembab,wajahnya kusut
Lalu ia membasuh lagi wajahnya,dan beranjak keluar
Ia merasa perih dibagian lutut,ia mengangkat roknya sedikit ternyata lutunya terluka ,mungkin karna ia jatuh begitu saja dihalaman belakang sekolah
Ze menghampiri oliv
"Liv lu pulang aja ya,ga mungkin kan lu masuk kelas matanya sembab gitu"ucap ze dengan wajah sendu
Oliv mengangkat roknya dan menunjukan lukanya kepada ze
"Kalo ditanya jawab aja gua nangis gegara jatoh ya,nanti gua bakal jalan sedikit jinjit biar mereka ga curiga banget"ucap oliv sambil sedikit tersenyum
Ze mengajak oliv untuk mengobati lukanya terlebih dahulu
Setelah selesai mereka berjalan kekelasnya saat sudah mendekati pintu oliv berhenti dan merangkul ze
"Gua bakal pura pura pincang dikit"ucap oliv
"Lu pura pura gimana gitu,expresi lu harus meyakinkan kalo kaki gua sakit banget"lanjut oliv
Ze hanya menatap oliv dengan tatapan sendu dan mengangguk
Keduanya masuk kedalam kelas,dengan oliv yang dipapah ze,expresi oliv seolah menahan sakit,exspresi ze seperti berhati hati memapah oliv
Raka,bizar dan brian sudah ada didalam kelas mata mereka tertuju kepada ze dan oliv
"Pelan pelan liv"ucap ze sambil membantu oliv duduk
"Lu kenapa liv?"tanya raka menghampiri oliv dan duduk didepanya
"Gua jatoh kaki gua keseleo sakit banget ka sampe ga bisa jalan rasanya"ucap oliv dengan suara bergetar oliv menangis bukan karna sakit dikakinya tapi karna ia melihat wajah raka
"Sakit banget emang?"tanya raka sambil memegang luka oliv yang terbalut perban dan terdapat betadine diperbannya
"sakit ka"ucap oliv dengan air mata yang mengalir
Lu hebat liv bisa nahan patah hati didepan orang yang lu suka ucap ze dalam hati sambil tersenyum
"Pulang aja ya gua anter"ucap raka dengan expresi khawatir dan mentap oliv
Air mata oliv makin mengalir deras,hatinya makin terasa sakit mendengar suara raka
"Hey jangan nangis sakit banget ya?"ucap raka dengan wajah khawatir
Brian yang hendak membuka suara ditahan ze
"Nanti gua jelasin"ucap ze pelan kepada brian
Bizar yang mudah peka langsung mengangguk paham
"Banget ka sampe rasanya gua pengen mati"ucap oliv dengan suara bergetar ia sudah tidak sanggup bicara lagi
Padahal oliv sudah menahan sekuat tenaga agar tidak menangis namun ia tidak sanggup menahan tangisnya
"Udah jangan nangis kita kerumah sakit aja ya?"ucap raka dengan lembut,Oliv menggelengkan kepalanya
"Gua mau pulang aja"ucap oliv dengan lirih dengan tatapan yang masih menatap wajah raka dengan airmatanya yang masih mengalir
"Yaudah ayo gua anterin ya"
Oliv menggelekan kepalanya lagi
"Gua sama bizar aja,ga enak sama pacar lu nanti dia mikir yang enggak enggak"ucap oliv sambil menghapus air matanya
"Engga lah udah santai aja gua anterin ya"ucap raka lagi lagi oliv menggelengkan kepalamya
"Gua sama bizar aja ya"ucap oliv dan berdiri mengambil tasnya dan menggendongnya
Bizar berjongkok
"Ayo gua gendong"ucap bizar sambil menengok ke arah oliv
Tanpa pikir panjang oliv langsung naik kepunggung bizar,yang terpenting ia menjauh dari raka terlebih dahulu
Ia tidak sanggup melihat wajah raka,hatinya terasa sakit
Raka menatap kepergian oliv yang perlahan mulai menghilang dibalik pintu
Tangis oliv pecah begitu melewati pintu,semua orang menatap oliv dan bizar
Bizar yang menyadari itu langsung mempercepat langkahnya menjauh dari pandamgan siswa/i yang menatap oliv dan bizar
Gimana part ini?
bayangin gimana ya rasanya jadi oliv?
KAMU SEDANG MEMBACA
April [SELESAI]✔
Novela JuvenilKetika sebuah harapan menjadi nyata,seharusnya jangan terlalu bahagia Karena duka bisa datang kapan saja,sampai pada ahirnya kita dipersatukan tuhan Namun apakah kita akan terus bersama? Aku olivia Arditha yang mencintaimu Raka Dewa Nugroho.