Episode 2

217 27 0
                                    


Perlahan Soobin mulai membuka mata.

"Sanha... Sanha ...", Panggilnya lirih.

Sanha yang mendengar itu langsung menghampiri kembarannya. 

"Ya.. aku disini .."

"Ini dimana?", Tanya Soobin.

"Kau dirumah sakit. Kau terjatuh setelah mendaki", jelas Sanha.

"Men-mendaki? Kapan kita mendaki?", Tanya Soobin yang membuat Sanha bingung. Sesaat kemudian, ayahnya muncul di hadapan mereka. Segera Soobin menghampiri ayahnya untuk menanyakan keadaan ibunya. Begitu ayahnya menjawab bahwa ibunya sudah tak ada, hancur sudah hati Sanha. Ia memeluk ayahnya, dan menangis. Namun tidak dengan Soobin. Ia justru menatap bingung.

"Sanha, ada apa?"

Ayahnya yang melihat Soobin sadar, segera menghampirinya.

"Soobin, tenanglah. Maafkan appa. Kami sudah menemukan eomma, tapi....", Si ayah tak mampu melanjutkan pembicaraannya.

"Ta-tapi, paman ini siapa?", Tanya Soobin yang membuat ayahnya membeku. Bak disambar petir, anak bungsunya bertanya siapa dirinya. Ayah memandang Sanha yang masih menangis.

"Soobin. Ini appa. Appa. Kau tidak mengenali appa mu?", Tanya ayah sembari memegang kedua bahu anaknya 

"Maaf. Aku tidak mengenalmu"


Dddooorrrrr! Seolah jantungnya telah tertembak. Ayah Soobin terdiam. Jantungnya kembali sakit, rasa sesak melanda. Dan....

"Bbbbrrraaakkk!" 

Ayah Soobin terjatuh tak sadarkan diri. Sanha yang melihat segera memanggil dokter dengan panik. Sementara Soobin, masih diam tak berekspresi.







Hari ini merupakan hari yang sangat berat untuk Sanha. Tepat hari ini adalah pemakaman kedua orang tuanya. Ya, setelah kejadian di rumah sakit, ayah Soobin dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung. Saat ini, tinggallah mereka berdua di dunia ini. Ditambah Soobin yang di diagnosa hilang ingatan akibat benturan yang keras saat mendaki.

Selama pemakaman, cukup banyak orang yang datang. Mengingat keluarga mereka adalah salah satu orang terpandang di kota Seoul. Namun tak satupun dari mereka yang Sanha dan Soobin kenal. Hanya kakek dan nenek mereka yang membantu proses pemakaman.




"Akhirnya selesai juga", lega Sanha.

"Sanha, maaf ya. Aku tak bisa mengingat apapun", kata Soobin.

Saat ini, mereka sudah berada di rumah mereka. Awalnya kakek dan neneknya mengajak mereka untuk tinggal bersama, namun Sanha menolak karena tak ingin merepotkan kakek neneknya. Dengan sedikit perdebatan, akhirnya kakek neneknya setuju dengan syarat mereka ditemani tiga asisten rumah tangga dirumahnya. Dan setiap akhir pekan, kakek dan neneknya diizinkan untuk menginap di rumah mereka.


Masih berpakaian serba hitam, Sanha dan Soobin duduk di kamar orang tua mereka.

"Soobin, lihatlah ini", kata Sanha yang memberikan sebuah buku besar berisikan foto keluarga mereka.

Soobin yang penasaran langsung membuka album itu. Dilihat halaman demi halaman pada album itu. Tak sedikit pertanyaan yang keluar dari mulut anak manis itu. Bahkan  sampai Sanha kewalahan menjawabnya.

"Wah, appa dan eomma sangat keren di foto ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, appa dan eomma sangat keren di foto ini. Wajah appa ternyata sangat mirip dengan kita", kata Soobin kagum.

"Benar. Saat itu mereka sedang menghadiri sebuah acara di televisi. Kau tahu? Appa dan eomma kita ini mantan Idol K-Pop terkenal pada jamannya lho", bangga Sanha.

"Jinjja? Wahh daebak!", heran Soobin.

Sesaat kemudian, Soobin kembali menundukkan wajahnya. 

"Ada apa?", Tanya Sanha.

"Andai saja, saat dirumah sakit aku mengingat dirinya. Mungkin saat ini appa masih hidup", tunduk Soobin.

Sanha pun segera memeluk saudaranya itu. Berusaha menenangkan Soobin, dan selalu berkata bahwa hal ini terjadi bukan salahnya. Walau tak bisa dipungkiri hati Sanha juga sakit, namun ia harus kuat demi saudaranya ini 



Semalaman penuh, Sanha dan Soobin pun hanya membicarakan keseharian mereka dan mengenal lebih orang tua mereka. Dengan seperti ini, Sanha berharap Soobin dapat mengembalikan ingatannya perlahan.



~flashabck end~

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang