Episode 6

189 24 0
                                    

"Soobin, kau dari mana saja? Ada seseorang yang ingin kukenalkan padamu !", Kata Sanha penuh semangat.
Soobin menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Mian, aku pergi bertemu seseorang tadi".
"Seseorang? Siapa? Apakah aku mengenalnya?", Tanya Sanha.
Soobin hanya menggelengkan kepalanya, dan kemudian berlalu pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Sanha yang ditinggalkan mematung sesaat, yang kemudian menepuk jidatnya karena lupa membahas soal pertemuan dengan pamannya tadi.



Malam ini, kota Seoul sedang dilanda hujan. Minhyuk pun memutuskan untuk berteduh di sebuah halte bus.
"Sepertinya aku terlalu lama berada dirumah itu sampai kehujanan begini", Benaknya.


Sesaat kemudian, ia dikejutkan oleh seorang wanita yang ikut berteduh disana yang kemudian ponsel wanita itu berbunyi. Segera si wanita mengangkat telepon tersebut. Sedikit berisik, namun Minhyuk mencoba mengabaikannya. Tapi pikirannya teralihkan saat wanita itu menyebutkan nama seseorang yang tak asing.


"Soobin, di luar hujan cukup lebat, aku tak bisa mendengar jelas suaramu.....

Araso.....

Baiklah, eomma tutup teleponnya ya.....

Good night too, bye....."

Bipp! Si wanita menutup teleponnya. Sedari tadi, Minhyuk yang berada disampingnya tercengang melihat si wanita. Seolah tak percaya, ia kemudian memegang kedua bahu wanita itu, menghadapkan si wanita padanya.

"Hei, apa yang kau lakukan?!", Bentak si wanita.

Seolah tak mendengar, Minhyuk kemudian memegang wajah si wanita dengan kedua tangannya. Sontak hal tersebut membuat si wanita terkejut dan segera menepis tangan Minhyuk.

"Apa yang kau lakukan dasar mesum!"

Minhyuk tersadar. Ia segera memberi jarak pada si wanita.
"Ah, maafkan aku. Sepertinya kau salah paham. Aku hanya terkejut"
Si wanita menaikkan satu alisnya, melipat kedua tangannya dan memperhatikan Minhyuk dari ujung rambut hingga ujung kaki. Minhyuk yang diperhatikan merasa sedikit canggung.
"Begini, aku bukan pria mesum. Percayalah! Hanya saja.... Kau...."
"Kau apa?", Potong si wanita.
"Kau sangat mirip dengan seseorang yang kukenal", kata Minhyuk tertunduk.
Si wanita menggelengkan kepala, dan memijat tipis kepalanya.
"Sepertinya wajahku ini memiliki banyak tiruan, bukan hanya kau saja yang mengatakan hal itu padaku"
Minhyuk memiringkan kepala tanda tak mengerti. Si wanita yang sadar kembali menjelaskan.
"Maksudku, bukan hanya kau yang berkata bahwa aku mirip seseorang. Tapi si kembar itu juga. Kau tahu? Karena hal itu, mendadak aku telah menjadi ibu dari anak laki-laki kembar. Ah tunggu, kenapa aku menceritakan hal itu pada orang asing. Sudah, lupakan apa yang kukatakan".

"Maksudmu, Sanha dan Soobin?"

Seketika si wanita terkejut mendengar dua nama yang keluar dari mulut Minhyuk.
"Bagaimana kau? Ah jangan-jangan kau stalker! Apa kau membuntuti ku?"

Minhyuk menggelengkan kepalanya.
"Tentu saja tidak! Jangan salah paham. Aku paman dari kedua anak itu"

Sontak si wanita terkejut sampai menutup mulutnya, yang kemudian Minhyuk menyadarkannya dengan memberi jentikkan ke jidat si wanita.
"Jangan bereaksi seperti itu"

Minhyuk pun kembali melanjutkan perkataannya.
"Jika dilihat-lihat, sepertinya kita harus bicara. Jadi siapa namamu?"

Si wanita mengelus-elus jidatnya yang kesakitan. Ia hanya menjawab dengan malas.
"Namaku?......


Nayeon"

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang