Memories

Episode 27

"Sanha... Sanha.. bangun.."

Sanha pun berusaha membuka mata, meski kantuk masih menyerang. Dilihat sekilas jam di dinding menunjukkan pukul 4 pagi yang kemudian melirik ke seseorang yang membangunkannya yang ternyata adalah Minhyuk.

"Paman, ini masih dini hari. Ada apa? Aku masih mengantuk"

Minhyuk kembali menggoyangkan badan Sanha agar tersadar. 

"Bantu paman mempersiapkan sesuatu. Paman tak bisa membangun kan Soobin karena masih sakit. Ayolah ponakanku yang tampan"

"Baiklah... Aku akan cuci muka dulu"

Mau tak mau, Sanha pun menuruti pamannya. 

Beberapa jam kemudian, Nayeon pun terbangun. Dirinya tertidur di kamar orang tua si kembar yang sudah direnovasi menjadi kamar tamu. Meski begitu, masih terselip beberapa jejak orang tuanya, salah satunya album besar yang berada di laci meja kamar. Nayeon yang awalnya hanya ingin bercermin setelah mencuci muka, ia yang menemukan album itu mulai melihat-lihat. Dirinya selalu tercengang setelah melihat satu persatu halaman pada album tersebut.

Saat asyik melihat album, terdengar suara ketukan pintu yang ternyata itu adalah Minhyuk. Nayeon pun mempersilahkan pria itu masuk.

"Apa yang sedang kau lihat?", Tanya Minhyuk yang langsung memeluk kekasihnya dari belakang. Tak lupa ia memberikan morning kiss pada kekasihnya yang membuat Nayeon sedikit malu.

"Melihat album. Ternyata orang tua mereka benar-benar mirip dengan kita".

"Ya, kau benar. Dulu waktu kami kecil, ibu bahkan sulit membedakan kami. Sampai kami harus membedakan nama panggilan untuk beliau"

"Hahaa, jinjja? Tapi memang kalian berdua sangat mirip. Sejujurnya, menurutku kau lebih tampan", kata Nayeon sambil mencubit pipi Minhyuk gemas. Yang di puji pun menjahili dengan memeluk Nayeon dengan erat sampai membuat Nayeon tak bisa bergerak.

Saat ini Sanha, Soobin, Minhyuk dan Nayeon sudah berada di meja makan. Bagaimana dengan asisten rumah tangga si kembar? Tentu saja awalnya mereka terkejut melihat Minhyuk dan Nayeon, bahkan salah satunya sampai ada yang pingsan. Setelah dijelaskan dengan rinci oleh si kembar, akhirnya mereka paham sehingga Minhyuk dan Nayeon tak perlu bersembunyi lagi dari mereka.

"Syukurlah berkat kalian, aku sudah lebih baik", kata Soobin.

"Benar. Terima kasih paman, eomma", sambung Soobin yang disambut anggukan oleh Nayeon.

"Jika kalian butuh sesuatu,jangan sungkan untuk memanggil ku dan Minhyuk", jawab Nayeon yang sambil membersihkan noda di mulut Soobin. Sanha yang melihatnya tak mau kalah dengan sengaja memberikan noda pada mulutnya juga. Nayeon pun terkikih gemas melihat tingkah Sanha namun ikut membersihkan nodanya.

"Kalian jangan mencuri start dari paman ya...!", Protes Minhyuk yang disambut tawa oleh semuanya.

Tanpa disadari, kakek dan nenek yang ternyata datang ke rumah melihat suasana hangat tersebut. Mereka terharu akhirnya rumah ini kembali hidup sejak ditinggal orang tua si kembar. Tak ingin menganggu, mereka langsung menuju halaman belakang rumah sesuai arahan Minhyuk tadi pagi via telepon.

"Eomma, apa eomma tak ingin melihat-lihat rumah kami? Bukankah ini kali pertama kau mengunjungi rumah kami?", kata Soobin membuka percakapan. Saat ini Soobin dan Nayeon berada di ruang keluarga. Sedangkan Sanha dan Minhyuk pergi entah kemana.

"Emm, benar juga. Baiklah, ayo kita lakukan", ajak Nayeon.

Soobin pun mulai memperkenalkan seisi rumah. Mulai dari depan, ruang tamu, ruang makan,ruang keluarga, tiga kamar utama, satu kamar tamu, dan studio musik milik Sanha dan Soobin. Studio? Iya. Dulu orang tua si kembar sengaja menyiapkan studio untuk mereka mengingat mereka senang bermain musik. Bagaimana dengan asisten rumah tangga? Mereka tidak tinggal dirumah itu. Mereka kembali ke rumah masing-masing setelah pukul 6 sore dan akan datang kerumah pukul 6 pagi.

Sampailah mereka pada tempat terakhir, halaman belakang rumah. 

"Eomma, tiba-tiba aku ingin buang air. Nikmatilah tamannya, aku segera kembaliiii .....", Kata Sanha yang segera meninggalkan Nayeon sendirian di taman.

Dan... 

"Waaa... Ige mwoya?", Kata Nayeon terheran melihat pemandangan didepannya ini.