Tiga tahun berlalu.
Sanha dan Soobin masih menempati rumah mereka, tapi tidak dengan Nayeon. Setelah lamaran yang dilakukan Minhyuk waktu itu, setahun kemudian Minhyuk dan Nayeon pun melangsungkan pernikahannya. Alhasil, Nayeon pun menyewakan apartemennya pada orang lain dan pindah ke tempat tinggal Minhyuk. Mengapa si kembar tak ikut? Mereka sengaja melakukannya demi menjaga kenang-kenangan dari mendiang orang tua kandung mereka. Namun bukan berarti mereka tak pernah mengunjungi orang tua barunya itu. Tentu saja setiap hari baik Sanha maupun Soobin lebih banyak menjalani aktivitasnya di rumah Minhyuk. Ya bisa dibilang mereka kembali ke rumah lama mereka untuk tidur, latihan di studio, dan jika kakek dan neneknya datang menginap saja. Tentu saja jika kedua orang tua Minhyuk menginap, Nayeon dan Minhyuk pun datang ke rumah si kembar untuk ikut menginap. Sedangkan orang tua Minhyuk pun beberapa hari sekali juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah Minhyuk hanya sekedar ingin bertemu cucu ketiga mereka.
Tunggu, cucu ketiga?
Ya, tak butuh waktu lama bagi sepasang suami istri baru itu mendapat momongan. Tentu saja seluruh keluarga menyambutnya dengan suka cita, tak terkecuali si kembar.
Saat ini Soobin dan Sanha sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan bersama orang tua dan adiknya. Minhyuk yang sesekali bercanda dengan putra kecilnya....
Nayeon yang melihat ke arah suami dan anak bungsunya....
Dan ada Sanha yang terpaksa mendorong troli belanjaan karena kalah bermain gunting batu kertas tadi sebelum memasuki pusat perbelanjaan itu.....
*Soobin POV*
"Kenapa harus aku yang kalah disaat eomma berbelanja kebutuhan dapur sih?! Kenapa bukan appa atau kau saja?", keluh Sanha.
"Haha... Sudah nasibmu begitu", kataku meledek.
"Soobin, bantu aku membawa belanjaan ini!", Kata Sanha yang menyodorkan sekantung belanjaan padaku.
"Sirheo... ! Kau yang kalah tadi, jadi kau yang harus membawanya. Tempo hari saat aku kalah juga tak banyak mengeluh seperti mu", jawabku menghadap kearahnya yang sudah menuruni eskalator.
Eomma yang melihat kami bertengkar berusaha untuk melerai. "Soobin, Sanha, sudahlah... Jangan bertengkar. Kedepannya eomma yang akan membawanya"
"Oh tidak bisa. Eomma sudah terlalu lelah mengurus Shi-an (nama adik kecil mereka). Lagi pula ini sudah kesepakatan kita berdua bersama appa", kataku yang disambut anggukan oleh Sanha.
"Pantas saja sampai saat ini kalian belum memiliki kekasih. Masalah berbelanja saja kalian masih berdebat seperti anak kecil", kata appa.
"Tak ada hubungannya dengan hal itu appa....!!", Teriak Sanha yang membuat lainnya tertawa.
Saat ini kami sudah diperjalanan menuju kerumah appa. Perjalanan kami diisi dengan penuh canda tawa..
Terkadang, aku suka memandangi keluargaku satu persatu seperti saat ini. Aku mengingat dengan jelas wajah appa yang tampan saat tersenyum, eomma yang begitu cantik saat merawatku, halabeoji dan halmeoni yang penuh kasih sayang, ekspresi menggemaskan Shi-an saat ku mengganggunya, serta saudara kembarku Sanha yang sudah sabar menemaniku selama ini. Walau hingga saat ini aku tak dapat mengingat apapun tentang orang tua kandungku, setidaknya aku masih diberi kesempatan untuk merasakan kasih sayang kedua orang tua yang utuh. Aku harap, kebahagiaan ini akan selalu tertanam di otakku selamanya. Aku tak rela jika harus kehilangan ingatan bahagia ini untuk kedua kalinya. Sungguh aku berterima kasih karena kalian sudah hadir dalam hidupku..
Eomma Nayeon...
Appa Minhyuk...
Shi-an....
Halabeoji dan halmeoni....
Dan juga untukmu, Sanha...
"Saranghae.........."
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Fanfiction"Jika raga bisa pergi, bisakah sebuah kenangan itu tetap ada?" Cast: _Soobin TXT _Sanha ASTRO _Minhyuk BTOB _Nayeon Twice ------------------- Note: Cerita ini hanya karangan author saja. Tujuan dibuat cerita ini adalah author ingin melampiaskan keha...