Episode 1

284 26 0
                                    


"Sanha, sanha....", Panggil Soobin yang sedang tiduran di kasurnya.

"Wae?", Jawab Sanha yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya di meja belajar.

"Kira-kira sampai kapan ya aku seperti ini?"

Sanha mengentikan tulisannya.

"Kau tau? Aku sangat merindukan eomma. Ia pasti sedih melihat anaknya seperti ini dari atas sana", kata Soobin.

Sementara Sanha yang mendengarkan hanya bisa menahan sedih.

"Bukan cuma eomma, appa juga. Bahkan karena terlalu rindu, aku sampai merasa melihatnya tadi di Sungai Han. Meski aku tak ingat kenangan bersama mereka, tapi aku........"

"Jamkkanman, kau bilang apa tadi? Bertemu di Sungai Han?", Sanha memotong pembicaraan Soobin barusan.

"Iya benar. Mengejutkan bukan? Sangat tidak mungkin. Tapi memang benar aku melihat seorang pria yang sangat mirip dengan nya. Hahaaa....", Kata Soobin tertawa hambar.

Sanha mulai mencerna perkataan Soobin. Jika Soobin bertemu seseorang yang mirip ayahnya, dan Sanha bertemu dengan orang yang mirip ibunya, bagaimana bisa secara kebetulan seperti itu?

"Ah sudahlah, aku selesaikan saja tugasku", pikirnya.




Sanha mulai meregangkan badannya. Dilihat Soobin telah tertidur lelap. Sanha melihat ke arah atas kamarnya, ia menutup wajahnya dengan buku. Sanha kembali teringat, dengan wanita yang ditemuinya tadi.

"Eomma"

Air matanya kembali jatuh. Ia tak kuasa menahan rindu. Rasa bersalah selalu menghantuinya.

"Andai saja waktu itu aku tak memaksa, mungkin hal ini tak akan terjadi", katanya.






~Satu tahun yang lalu~

"Soobin...! Sanha ...! Pelan-pelan jalannya, eomma mulai lelah", kata ibu Soobin.

"Hahaa, aku akan membantumu", sambung ayah.

Saat ini, mereka sedang mendaki di sebuah gunung bernama 'Bukhansan'.  Gunung yang terletak di pinggiran utara Seoul, Korea Selatan ini berada di ketinggian 836,5 meter di atas permukaan laut. Letaknya kurang lebih 10 km di sebelah utara Sungai Han. Taman Nasional Bukhansan terkenal dengan wisata alam seperti mendaki, pemandangan burung-burung, dan panjat tebing.

"Eomma, bisakah kita melihat Sungai Han dari sini?", Tanya Soobin.

"Coba saja kalau bisa", jawab Sanha.

"Aku tidak bertanya padamu", protes Soobin.

Ayah dan ibu mereka pun tertawa bersama.


"Wah lihat, ramai sekali", seru Sanha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah lihat, ramai sekali", seru Sanha.

"Kau memang yang paling bersemangat ya", sambung ayahnya.

"Kalau bukan karena mendaki sebagai hadiah ulang tahunmu, tak akan aku mengikutimu", protes Soobin yang sudah mulai kelelahan.

"Sudahlah, jangan bertengkar. Ayo kita berfoto bersama", ajak ibunya.





Soobin dan Sanha saling mengejar. Mereka tak sadar sampai melewati batas peringatan pendakian.

"Soobin ! Sanha ! Kemari", ajak ayahnya. Namun sia-sia, mereka tak mendengarkan. Sampai kejadian itu terjadi, begitu cepat.

Soobin tanpa sadar tersenggol sebuah tali yang membuat dia terjatuh di tebing. Ibunya yang melihat itu langsung membantu. Ia dengan cepat menarik Soobin ke atas, tapi naas kali ini ibunya menginjak sebuah batu yang membuat Soobin terjatuh menghantam batu besar, sementara ibunya jatuh ke tebing. Semua pendaki disana terkejut, beberapa ada yang menelepon bantuan. Sanha hanya mematung sembari menangis, sementara ayahnya langsung mengangkat Soobin yang sudah tak sadarkan diri.





Taman Nasional Bukhansan ditutup sementara. Pencarian ibu mereka mulai dilakukan. Soobin yang masih berada dirumah sakit tak sadarkan diri, ditemani oleh Sanha. Sementara ayah mereka membantu evakuasi. 

Setelah dua haru, tim evakuasi berhasil menemukan ibu mereka. Sungguh betapa hancurnya hati ayah mereka melihat istrinya ditemukan tak bernyawa. Si ayah yang memiliki penyakit jantung, melihat kejadian ini membuat jantungnya mulai sakit, namun ia masih bisa menahannya.


MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang